Duterte Tantang Amerika Kirim Pasukan ke Laut China Selatan

Duterte Tantang Amerika Kirim Pasukan ke Laut China Selatan

MANILA - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menantang Amerika Serikat untuk mengirimkan pasukan militer ke Laut China Selatan, jika benar-benar ingin mengusir Beijing dari wilayah sengketa. \"Jika Amerika benar-benar ingin mengusir China, yang tentu saja tidak dapat saya lakukan, saya akan meminta bantuan. Saya ingin semua pasukan Seventh Fleet dari Angkatan Bersenjata AS di sana,\" ujar Duterte seperti dilansir Inquirer, Selasa (9/7). Seventh Fleet merupakan bagian dari pasukan Pasifik AS yang berbasis di Jepang. Pasukan ini merupakan satuan militer terbesar yang dikerahkan AS di kawasan. Duterte melontarkan tantangan ini, sebagai tindak lanjut atas permintaannya agar AS \"melepaskan tembakan pertama\" dan menyatakan perang dengan China di tengah kisruh sengketa lahan LCS. Filipina dan AS memang terikat dengan Kesepakatan Pertahanan Bersama, yang mewajibkan kedua belah pihak saling mendukung jika salah satu negara diserang. Pernyataan ini membuat sejumlah pihak bingung dengan pendirian Filipina di bawah komando Duterte. Pasalnya, saat baru naik takhta, Duterte terlihat mengubah haluan kebijakan negara dengan mendekatkan diri ke China dan menjauh dari AS sebagai sekutu lama mereka. Duterte bahkan sempat mewacanakan membeli senjata dari China dan mengusir pasukan AS dari Filipina. Namun, ketika China mulai membangun kekuatan militer di daerah sengketa LCS, sikap Duterte terhadap Beijing mulai goyah. Filipina dan China sama-sama memiliki klaim wilayah di Laut China Selatan. Filipina pun menggugat China, atas klaim historisnya di perairan itu ke Pengadilan Arbitrase Permanen (PCA) pada Juni 2016 lalu. Meski Filipina memenangkan gugatannya, China berkeras tetap mengklaim hak historis atas perairan yang menjadi jalur perdagangan utama itu. (der/rts/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: