Konfercab PDIP Kuningan, Tidak Ada Calon Kuat

Konfercab PDIP Kuningan, Tidak Ada Calon Kuat

KUNINGAN–Mencuatnya dua nama yang dinilai paling berpeluang menjadi Ketua DPC PDIP Kuningan (Rana Suparman dan Acep Purnama), justru dibantah langsung Ketua DPC PDIP Kabupaten Kuningan Rana Suparman SSos. Politisi kawakan PDIP itu dengan tegas mengatakan bahwa tidak ada satu pun nama yang muncul sebagai bakal calon ketua menjadi kandidat terkuat di partai berlambang banteng tersebut. “Siapa yang mengatakan dua nama kuat, itu bohong nggak benar. Jadi di PDIP itu nggak ada nama yang kuat, yang ada nama yang terjaring,” tandasnya. Rana menyebutkan, ada sebanyak 26 nama yang terjaring melalui rapat partai baik itu di PAC tingkat kecamatan, DPC tingkat kabupaten, DPD tingkat provinsi, hingga DPP tingkat pusat. “Ada 26 nama yang terjaring dari semua pintu yang ada baik pintu PAC, DPC, DPD, dan DPP. Pak Edo (Wakil Bupati Kuningan, red) tidak dijaring di PAC dan DPC, tapi dijaring di DPD, itu sah derajatnya sama,” tegasnya. Oleh sebab itu, dari semua nama yang muncul untuk diusulkan sebagai bakal calon Ketua DPC PDIP Kuningan, tidak ada satu pun yang dapat dinilai sebagai kandidat kuat. “Jadi tidak ada yang kuat. Karena konteksnya bukan terbanyak dijaring, tapi terjaring di pintu PAC, DPC, DPD, dan DPP partai. Penentuan siapa yang akan memimpin DPC PDIP Kabupaten Kuningan di periode mendatang, sepenuhnya kewenangan DPP. PAC PDIP tak memiliki hak memilih namun mempunyai hak bersuara,” papar Rana yang juga menjabat sebagai ketua DPRD Kabupaten Kuningan. Bahkan dia beranggapan, siapa pun nama-nama yang diusulkan nanti pada saat Konfercab PDIP Kuningan berpeluang menjadi ketua partai. “Siapapun besok itu bisa jadi ketua partai. DPP memiliki kewenangan menentukan ketua, wakil ketua dan sekretaris,” tukasnya. Disinggung soal jabatan strategis yang diemban Acep sebagai bupati dan Rana sebagai ketua DPRD apakah menjadi tolok ukur direkomendasi DPP PDIP menjadi ketua partai, Ia menilai, banyak kader partai menduduki posisi strategis baik sebagai pengurus partai maupun di lembaga legislatif dan eksekutif. “Pak Edo menjadi wakil bupati, itu strategis, teman-teman ada yang menjadi pengurus PAC maupun DPC, semua strategis. Yang paling penting itu punya komitmen pribadi dengan partainya, yang tahu rekam jejak itu adalah DPP partai,” sebut Rana. Dia sekali lagi menekankan, bahwa semua nama-nama yang diusulkan menjadi bakal calon ketua partai berpeluang sama. Sebab kewenangan penuh penetapan ketua partai ada di tangan DPP PDIP. “Rekomendasi itu hasil dari evaluasi DPP, dibaca semua rekam jejak yang terjaring, nanti DPP menentukan ketua, sekretaris, dan bendahara yang dibacakan langsung dalam ruang Konfercab di Pangandaran,” sebutnya. Rana mengaku, siapa pun yang menjadi pilihan DPP partai akan taat dan patuh terhadap fatsun partainya. Sehingga ke depan pemimpin partai di daerah harus mengikuti kebijakan pusat dengan menjalankan norma-norma partai dan menjalankan garis perjuangan partai. Terkait jumlah kursi PDIP yang turun pada Pileg 2019 apakah menjadi catatan khusus DPP PDIP, Rana menyebutkan, hal itu jelas akan dijadikan ruang evaluasi bagi partai. “Ya jelas, kemarin kita turun satu kursi, itu kan menjadi cermin ya, cambuk buat kita bahwa partai ini harus solid, harus semakin dekat dengan rakyat, strategi partai sederhana kok, dekat dengan rakyat, mampu memahami denyut nadi masyarakat, tertawa dan menangis dengan masyarakat, itu saja,” tutupnya.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: