Nama Kepala BKD Dicatut
Oknum Mengaku Bisa Loloskan CPNS, Minta Jaminan Rp15 Juta KUNINGAN – Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2010 di Kabupaten Kuningan belum juga dibuka, namun aksi percaloan sudah menyeruak. Oknum yang memanfaatkan tingginya minat masyarakat untuk menjadi PNS, tidak sungkan-sungkan mengklaim bisa meluluskannya dengan sejumlah uang jaminan tertentu. Bahkan mereka berani mencatut nama Kepala Badan Kepegawaian Daaerah (BKD), Nurahim MSi dan Kabid Pengembangan Karir (Bangrir), Ade Supriatna MSi untuk memuluskan niat buruknya tersebut. Tidak sedikit masyarakat, terutama guru-guru honorer nyaris terjebak dengan tipu muslihat itu. Seperti Wiwi Fatmawati (25), warga Kelurahan Winduherang. Ibu satu anak itu mendapat telepon dari 2 pelaku. Modusnya, pelaku pertama terlebih dulu menelepon ke TK Pertiwi Kuningan dimana Wiwi bekerja sebagai guru honorer. Pelaku mengaku sebagai Kabid Banrir BKD, Ade Supriatna. HP pelaku diketahui bernomor 085210564299. Telepon pelaku diterima guru PNS, Tuti Susiati. Pelaku menanyai jumlah guru honorer di TK Pertiwi. Tuti pun memberitahu ada tiga orang, yakni Wiwi Fatmawati, Lia Nur Fajar dan Entcum Sumijati. Yang mengherankan, pelaku kemudian meminta nomor HP ketiga guru honorer tersebut. Lalu bertitip pesan agar mereka segera menelepon Kepala BKD, Nurahim di nomor HP 085210540887. Kendatipun Tuti meluluskan permintaan pelaku, tapi Ia sudah menaruh rasa curiga. Dengan cepat, Tuti lantas mengumpulkan ketiga guru honorer itu agar berhati-hati dengan pelaku. Tapi atas kesepakatan bersama, Wiwi mencoba menelepon nomor HP Kepala BKD gadungan itu. Komunikasi pun terjadi seputar penerimaan CPNS, pemberkasan dan masa kerja Wiwi. Pelaku yang mengaku sebagai Kepala BKD mengklaim bisa meluluskan CPNS tapi dengan jaminan Rp15 juta. Wiwi pun tertarik sampai akhirnya Ia disuruh ke kantor BKD sambil membawa berkas dan uang jaminan tersebut. Namun, Wiwi ternyata tidak bodoh. Ia sengaja berpura-pura tertarik untuk menjebak si pelaku. Ia bahkan kenal dekat dengan Kabid Bangrir BKD Ade Supriatna karena rumah mereka bertetangga. Pertama kali Wiwi melaporkan hal ini kepada Ade Supriatna. Pejabat BKD inipun terkejut dan merasa tidak pernah menelepon Wiwi. Sampai akhirnya bersama Kabag Humas Agus Mauludin MSi, Kasi Ops Satpot PP Indra Ishaq, Ade Supriatna bersama Wiwi sepakat untuk menjebak pelaku. Apalagi sampai saat itu komunikasi Wiwi dengan pelaku masih terus berjalan. Terakhir kali, Wiwi diminta menelepon pelaku jika sudah sampai di depan kantor BKD. Sayang, sampai waktunya dilakukan, pelaku tidak lagi memberikan respons. Diduga, pelaku sudah mengetahui akan dijebak. Sehingga memutuskan komunikasi dengan Wiwi. ”Tapi saya berhasil merekam pembicaraan pelaku dengan saya ditelepon. Itu memang bukan suara Pak Nurahim (Kepala BKD, red),” ujar Wiwi Fatmawati seraya memperdengarkan rekaman tersebut kepada wartawan. Kabid Bangrir BKD, Ade Supriatna mengungkapkan, kasus dengan modus seperti ini sudah berkali-kali terjadi menjelang penerimaan CPNS 2010. Seperti terakhir sebelumnya dari guru honorer SMPN 3 Kuningan dan Kepala UPTD Puskesmas Cilimus. ”Dari guru SMPN 3 Kuningan sama juga berhasil merekam. Kalau kepala UPTD Puskesmas Kuningan sebatas mengkonfirmasi,” ungkap mantan Sekretaris Korpri itu. Ia sangat mengapresiasi para sasaran korban yang mau mengkonfirmasikan hal-hal seperti itu ke BKD secara langsung. Justru dengan begini, pihaknya bisa mengantisipasi. Terlebih masyarakat luas bisa mengetahui dan harus waspada terhadap oknum-oknum yang mengaku bisa meluluskan CPNS apalagi dibumbui dengan permintaan jumlah uang tertentu. ”Setiap pembinaan kita memang selalu menekankan hal-hal itu. Jika ada informasi-informasi kepegawaian dari luar, apalagi dibumbui permintaan uang, segera konfirmasikan ke BKD. Dan, sekarang saya bersyukur pembinaan itu ternyata berhasil. Bu Wiwi salah satunya sudah mengkonfirmasikannya ke BKD. Kami haturkan terimakasih,” ucapnya. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: