Bentrok Suporter Sepak Bola di Kuningan, Seorang Penonton Luka

Bentrok Suporter Sepak Bola di Kuningan, Seorang Penonton Luka

KUNINGAN-Pertandingan sepak bola persahabatan antara Pesik Kuningan melawan PSGJ Cirebon di Stadion Mashud Wisnusputra, Minggu (21/7), berakhir ricuh. Keributan antar suporter menyebabkan seorang penonton wanita terluka di bagian kepala akibat lemparan batu. Berdasarkan informasi dihimpun, kericuhan terjadi saat permainan baru berlangsung 15 menit atau sesaat setelah kesebelasan Pesik berhasil membobol gawang PSGJ. Tensi permainan yang meninggi rupanya turut memancing emosi para suporter PSGJ turun ke lapangan dan mengejar para pemain Pesik Kuningan. Tak hanya itu, para suporter PSGJ pun melakukan aksi pelemparan ke arah suporter Pesik Kuningan yang berada di tribun atas sebelah Selatan hingga menyebabkan salah satu penonton perempuan bernama Sumiati (25) yang tengah menggendong anaknya mengalami luka di kepala. \"Saat melihat kondisi lapangan sudah tidak kondusif, kami langsung turun untuk menghindari bentrok. Tetapi beberapa suporter dari Cirebon ternyata melempari kami sehingga menyebabkan istri saya terkena lemparan batu entah keramik sampai bocor kepalanya mengeluarkan banyak darah,\" ungkap Taufik Hidayat suami korban saat memberikan keterangan di Mapolres Kuningan. Taufik mengaku sangat menyayangkan insiden tersebut bisa terjadi hingga menyebabkan istrinya terluka. Pasalnya, pertandingan yang melibatkan dua kesebelasan besar antar kabupaten tidak mendapat pengamanan petugas kepolisan. \"Saat kejadian saya hanya melihat sekitar lima petugas Satpol PP yang berusaha mengamankan penonton yang jumlahnya mencapai ratusan. Saya heran, panitia bisa menyelenggarakan pertandingan sepak bola yang menyedot suporter cukup banyak tanpa melibatkan petugas kepolisian,\" ketus Taufik. Kejadian di Stadion Mashud Wisnusaputra yang menyebabkan satu penonton terluka ini pun kemudian akhirnya mendapat penanganan pihak Polres Kuningan dengan mendatangi lokasi kejadian. Tak lama kemudian, para pihak yang terlibat dalam pertandingan persahabatan tersebut pun dibawa ke Mapolres untuk dimintai keterangan. \"Awalnya dari aksi provokasi suporter Kuningan yang membuat suporter PSGJ marah hingga akhirnya terjadi keributan. Namun demikian, kami bertanggung jawab atas kejadian ini terutama untuk korban lemparan akan kami urus,\" ungkap Ketua Umum PSGJ M Suhud kepada Radar Kuningan di Mapolres Kuningan. Sementara itu, Ketua Umum Pesik Ade Lesmana mengungkapkan, kejadian keributan tersebut di luar prediksinya. Dijelaskan, pertandingan persahabatan antara Pesik melawan PSGJ tersebut berawal dari usulan Ketua Umum PSGJ dalam rangka persiapan pertandingan Liga III pada awal Agustus mendatang. \"Kami tidak menyangka kalau PSGJ akan membawa suporter sebanyak ini. Biasanya pertandingan persahabatan hanya dihadiri para pemain dan pelatih saja, sehingga kami pun tidak melakukan persiapan khusus termasuk meminta penjagaan dari kepolisian,\" ungkap Ade. Ade mengatakan, peristiwa ini menjadi pelajaran berharga untuk ke depan pihaknya bisa menyelenggarakan pertandingan sepak bola lebih profesional. \"Sekalipun pertandingan persahabatan dan skala kecil, kami akan lebih perhatikan untuk keamanan kami akan koordinasi dengan pihak kepolisian,\" ujarnya. Terpisah, Wakapolres Kuningan Kompol Agus Syafrudin mengatakan, tidak ada pihak yang diamankan dari kejadian tersebut, kecuali beberapa pihak dari penyelenggara dimintai keterangan di Mapolres Kuningan. Agus pun menyayangkan kejadian tersebut dan berharap ke depan tidak terjadi lagi. \"Kami sangat menyayangkan pertandingan sekelas Pesik melawan PSGJ meski hanya persahabatan tidak melibatkan kepolisian untuk pengamanan. Ini menjadi catatan kami dan patut menjadi perhatian pihak penyelenggara agar ke depan dalam setiap event pertandingan yang menyedot massa banyak dan berisiko terjadi keributan agar berkoordinasi dengan kepolisian. Ini untuk kemanan dan kenyamanan bersama,\" tegas Agus. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: