Boris Johnson, Mantan Wartawan Jadi Perdana Menteri Inggris

Boris Johnson, Mantan Wartawan Jadi Perdana Menteri Inggris

Tidak hanya di politik, karier masa mudanya di media juga menuai kontroversi. Pekerjaan pertamanya dengan surat kabar The Times dimulai pada 1987, tetapi dia dipecat karena terbukti memalsukan pernyataan narasumber. Johnson kembali bekerja sebagai koresponden The Daily Telegraph khusus meliput Komunitas Eropa. Dia berhasil mempopulerkan namanya saat menjabat sebagai asisten editor di perusahaan sama pada 1994. Dengan nama lengkap Alexander Boris de Pfeffel Johnson, dia dikenal publik Inggris sebagai pria berambut pirang yang tidak teratur dengan gaya bicara kikuk. Johnson adalah keturunan Turki yang dilahirkan di New York dan menghabiskan sebagian masa kecilnya di Brussels. Dia adalah putra dari orangtua yang merupakan pegawai negeri sipil. Johnson dididik di Eton, yaitu sekolah asrama bergengsi yang menghasilkan sejumlah PM Inggris. Dia kemudian mengambil jurusan klasik di Universitas Oxford, bahkan pernah menjadi ketua persatuan mahasiswa di salah satu universitas terbaik dunia tersebut. Keanehan Selama bertahun-tahun, para pengamat menyambut keanehannya, termasuk hasratnya untuk bersepeda, pakaian berantakan, dan kebiasaannya datang terlambat yang sudah melegenda. Para pemilih juga memaafkan aksi-aksi politiknya termasuk saat dia bergelantungan di kawat selama Olimpiade London 2012, bahkan kelemahannya terhadap perempuan pintar dan cantik. Selama puluhan tahun, masa kecil Johnson digambarkan indah, sampai tahun lalu saat adik bungsunya, Rachel, yaitu jurnalis ternama dan kandidat anti-Brexit untuk Parlemen Eropa, mengungkapkan kepada Sunday Times bahwa ibu mereka, artis Charlotte Johnson, pernah mengalami depresi dan gangguan obsesif-kompulsif sehingga dirawat lama di rumah sakit. Johnson bersama tiga saudaranya dirawat oleh pengasuh, saat ayah mereka, Stanley, akhirnya menjadi pegawai di Komisi Eropa. Johnson masuk ke politik pada 1997 ketika dia menjadi kandidat dari Partai Konservatif untuk wilayah Clwyd Selatan tetapi kalah dari saingannya kader Partai Buruh, Martyn Jones. Pada 2001, dia menjadi anggota parlemen wilayah Henley-on-Thames dan menjabat selama tujuh tahun sampai 2008. Karier politik Johnson mulai naik saat terpilih menjadi walikota London pada 2008 sampai 2016. Nama Johnson semakin terkenal setelah dia terpilih menjadi Menteri Luar Negeri Inggris di bawah pimpinan May pada 2016-2018. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: