Jabar Masih Andalkan Sapi dari Luar, Pasokan Lokal Baru 24 Persen
INDRAMAYU - Ternyata kebutuhan sapi Jawa Barat sebagian besar masih didatangkan dari daerah lain. Kontribusi sapi lokal baru bisa memenuhi 24 persen saja. Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, saat membuka Expo Peternakan dan Kontes Ternak Jawa Barat 2018, di lapangan GOR Singalodra Indramayu, Rabu (24/7). Uu Ruzhanul Ulum menjelaskan, kebutuhan sapi di Jawa Barat 193.255 ton daging atau setara 1.017.138 ekor sapi. Dari jumlah tersebut baru 24 persennya saja terpenuhi dari sapi lokal Jabar. Guna memenuhi kebutuhan, selama ini dipasok dari wilayah lain seperti Jawa Tengah atau impor dari luar negeri. “Sebagian besar masih dipasok dari luar daerah,” kata Uu. Uu menambahkan, minimnya peternak merupakan salah satu penyebab mengapa produksi sapi lokal masih sedikit. Persoalan tersebut menjadi perhatian dari pemerintah provinsi. Uu mengatakan, ada beberapa langkah yang akan dilakukan untuk merangsang munculnya peternak-peternak baru. Kontes ternak sapi merupakan salah satunya. Dikatakannya, Indramayu merupakan salah satu daerah yang diharapkan bisa memunculkan peternak baru. Dia menambahkan, ke depan sudah disiapkan program 100 persen asli lokal yakni sapi Pasundan. Sapi tersebut diklaim memiliki kualitas baik, sehingga bisa meningkatkan produksi daging. “Mudah-mudahan tahun 2020 kita sudah bisa memenuhi kebutuhan sapi dari sapi pasundan ini,” ujar Uu. Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar Koesmayadi Tatang mengakui, produksi daging sapi lokal masih belum mencukupi. Selama ini, sapi-sapi memang dipasok dari luar daerah. Upaya suplai dari luar daerah itu harus dilakukan supaya kebutuhan masyarakat terpenuhi. Apalagi dalam waktu dekat masyarakat akan merayakan Idul Adha. Koesmayadi menambahkan, saat Idul Adha biasanya ada tambahan kebutuhan sapi mencapai 18.000 ekor. Belasan ribu sapi itu merupakan kebutuhan di tiga hari tasyrik Idul Adha. “Untuk kambing kebutuhannya mencapai 48.000 ekor. Produksi sapi lokal tak bisa bertambah untuk memasok kebutuhan Idul Adha karena sudah maksimal,” ungkapnya. Koesmayadi menambahkan, upaya swasembada sapi juga masih terus berjalan. Program upaya khusus sapi indukan wajib bunting telah melebihi target yakni 101,23 persen. Dia pun berharap, program-program yang dikeluarkan bisa memotivasi peternak di Jabar. Bupati Indramayu Supendi mengatakan, kontes ternak memang merupakan ajang unjuk gigi para peternak di Jabar. Harapannya peternak Indramayu pun berbondong-bondong mengikuti kontes supaya mendapatkan pengalaman. “Melalui acara ini juga diharapkan mampu memotivasi masyarakat Indramayu untuk beternak. Apalagi kita memiliki potensi yang tinggi, baik dari sisi geografis maupun potensi pakan ternak yang berlimpah,” ujarnya. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: