Pelajar Bolos dan Pesta Miras Bukan dari SMK Ulil Albab

Pelajar Bolos dan Pesta Miras Bukan dari SMK Ulil Albab

CIREBON–Peristiwa penggerebekan pelajar yang pesta minuman keras (miras) oleh Satpol PP berbuntut panjang. Selain pedagang mirasnya yang ikut digrebek Satpol PP, foto salah satu oknum siswa yang menggunakan badge  SMK Ulil Albab pun menjadi viral di media sosial. Pihak SMK Ulil Albab angkat bicara. Mereka membantah keenam oknum siswa tersebut bukan siswa SMK Ulil Albab. Kepala Sekolah SMK Ulil Albab Hj Sri Rahayu MPd mengungkapkan pihaknya sempat kaget dengan kasus tersebut. Pihak sekolah langsung  menjemput mereka ke kantor Satpol  PP Kabupaten Cirebon. Namun, sampai di lokasi, ternyata keenam murid berinisial SL, HS, NR, PD, RN, dan SF adalah murid yang telah gagal saat tes masuk SMK Ulil Albab. \"Kita ke sana, saat saya lihat nama-nama siswa yang diamankan. Ternyata, dia mereka memang mengikuti MOS di Ulil Albab. Namun, saat di tes oleh pihak perusahaan otomotif pada saat itu, dinyatakan tidak memenuhi syarat. Salah satunya saat tes kesehatan. Sehingga mereka sudah mengundurkan diri. Oleh karena itu bisa dipastikan bukan murid kami,\" tandasnya. Sri Rahayu mengaku, sebelum diamankan oleh Satpol PP pada Jumat (26/7) silam, keenam pelajar tersebut sudah dinyatakan bukan siswa Ulil Albab. Namun, mereka saat pesta miras menggunakan baju seragam sekolah dengan badge atau logo Ulil Albab. Sehingga pihaknya menjemput mereka dan menyita badge atau logo di baju mereka. \"Kami juga panggil orang tuanya mereka. Mereka sudah dikembalikan ke orang tuanya dan sudah buat surat pernyataan pengunduran diri di atas materai. Karena tidak memenuhi syarat saat dites oleh perusahan otomotif. Mereka gagal tes kesehatan,\" paparnya. Sri menjelaskan, untuk mengetes para siswa, pihaknya sudah kerja sama dengan perusahaan otomotif terkenal Jepang. Untuk mengetes baik dari segi kesehatan maupun fisik. Hal itu dilakukan setiap tahun. Dengan tujuan, agar bisa menjadi tenaga kerja yang benar-benar berkualitas saat direkrut oleh perusahaan otomotif tersebut. Termasuk siswa yang baru masuk Ulil Albab, khususnya di jurusan teknik sepeda motor. \"Meskipun kelas dua juga tetap ada penyaringan. Agar benar-benar berkualitas. Termasuk murid baru. Makanya, kedisiplinan dan kerja sama yang baik dengan perusahaan otomotif teresebut membuat kami masuk kategori peringkat 5 di Jawa Barat. Dengan level laboratorium standar nasional perusahaan otomotif,” ujarnya. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: