Pernah Terjadi 17 Tahun lalu Jawa-Bali, Jokowi Heran Kenapa PLN Tidak Bisa Bergerak Cepat

Pernah Terjadi 17 Tahun lalu Jawa-Bali, Jokowi Heran Kenapa PLN Tidak Bisa Bergerak Cepat

JAKARTA-Presiden Joko Widodo atau Jokowi pagi ini, Senin, 5 Agustus 2019, akan mengunjungi kantor pusat PT PLN (Persero) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menyusul sejumlah provinsi lumpuh gara-gara listrik padam kemarin siang hingga malam. \"Pagi hari ini saya datang ke PLN mau mendengar langsung peristiwa pemadaman total minggu kemarin dan dalam sebuah manejemen besar PLN mestinya ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi dengan manajemen besar,\" kata Jokowi di kantor pusat PLN, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019). https://youtu.be/P-xl9DB-DZw Jokowi juga heran kenapa PLN tidak bisa bergerak cepat. Padahal kejadian serupa pernah terjadi belasan tahun lalu dan kali ini berulang menimbulkan kerugian banyak pihak. \"Tentu saja ada contingency plan, back up plan. Pertanyaan saya kenapa tidak bekerja dengan cepat. Saya tahu pernah kejadian 17 tahun lalu Jawa-Bali, harusnya itu bisa jadi pelajaran agar kejadian kembali lagi. Kita tahu ini tidak hanya merusak reputasi PLN tapi banyak juga hal di luar PLN yang dirugikan,\" katanya. Jokowi tiba di Kantor Pusat PT PLN sekitar pukul 08.47 WIB. Jokowi langsung masuk ke ruangan untuk meminta penjelasan direksi PLN. Jokowi didampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Hadir dalam pertemuan ini Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani dan jajarannya. Cahyani sebelumnya menjelaskan gangguan semata-mata berkaitan dengan masalah teknis. Cahyani sendiri baru menjabat sebagai Dirut PLN dua hari, menggantikan Djoko Raharjo Abumanan yang diangkat per 29 Mei 2019 lalu. \"Murni teknis ya kalau kalau kami lihat, tidak ada, kami tidak melihat ini ada sabotase dan sebagainya,\" kata Sripeni. Dia mengungkapkan bahwa listrik padam ini terjadi karena gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan. Kegagalan transfer energi dari timur ke barat ini menyebabkan gangguan (trip) di seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa. Gangguan ini mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek, sebagian Jawa Berat dan Jawa Tengah mengalami listrik padam dari Jakarta hingga merembet ke Jawa Tengah (Jateng). Penyebabnya adalah gangguan transmisi Ungaran-Pemalang dengan kapasitas 500 kV. Terkait pemadaman listrik di wilayah lainnya termasuk Jawa Barat, jelas dia, disebabkan karena gangguan transmisi Sutet 500 kV. Area yang terdampak listrik padam antara lain Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, dan Bogor. Di Jakarta, pemadaman berimbas ke sejumlah fasilitas publik. Lampu lalu lintas sepanjang Jakarta mati. Perjalanan KRL Commuter Line terhenti. Sementara itu, diketahui empat kereta MRT tertahan di terowongan bawah tanah. Para penumpang dievakuasi melalui pembukaan pintu. Di Jawa Barat, pemadaman listrik berimbas kepada pos pengamatan Gunung Tangkuban Parahu. Pos pengamatan tersebut beralih alat pantau dengan tenaga solar panel dan accu. Petugas berharap pemadaman tidak dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Cahyani menyatakan pihaknya bakal melakukan investigasi secara internal dengan melibatkan pihak independen. Sebagai permulaan, tutur dia, PLN akan mencari penyebab gangguan sehingga menyebabkan listrik padam sejak siang hingga malam. Pencarian sebab gangguan ini akan dilakukan secara komprehensif. Sementara untuk investigasi akan ditunjuk tim independen sebagai pelaksananya. Investigasi menyeluruh akan dilakukan karena dampak yang terjadi akibat listrik padam ini sangat luar biasa. \"Dan kami ingin melakukan perbaikan secara signifikan pada sistem. Karena itu kami butuh masukan yang sifatnya independen dan komprehensif baik soal teknis dan sebagainya,\" kata Cahyani. (*)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: