Proyek Fly Over Gebang Picu Kemacetan
GEBANG – Macet dan macet. Itulah yang dirasakan pengendara saat ini setiap melintas di jalan pantura Gebang. Terlebih ketika melewati pasar Desa Gebangmekar dan pasar Desa Gebangilir. Kemacetan ini disebabkan di lokasi tersebut sedang dibangun fly over alias jembatan layang. Proyek hibah dari pemerintah Jepang ini merupakan proyek tahun 2005 yang baru digarap awal tahun ini. Dengan proyek tersebut, jalan dipersempit sehingga kemacetan pun tak terhindarkan. Pantauan Radar, apabila disatukan baik dari arah barat maupun timur panjang kemacetan bisa mencapai beberapa kilometer. Sutarjo, pria asal Jepara, Jawa Tengah yang mengemudikan truk pengangkut kayu mengatakan, hampir satu jam dirinya terjebak macet di Gebang. Selain memperlambat waktu tempuh, biaya perjalanan pun menjadi membengkak. Karena banyak bahan bakar yang terbuang sia-sia. “Saya akan bawa kayu ke Surabaya, insya Allah besok hari sampai. Tapi kalau molor seperti ini bisa ngaret,” paparnya, kemarin. Warga setempat juga mengeluhkan kemecetan tersebut. Daroji, warga Babakan yang biasa menggunakan jalur tersebut merasa terganggu perjalanannya karena kemacetan ini. Selain menghambat waktu tempuh, polusi udara dan kondisi jalan yang rusak juga menjadi gangguan yang cukup berarti. “Kalau tidak disiram, debu sisa lumpur dan semen dari proyek fly over tersebut sangat menyesakkan nafas,” paparnya. Kemecetan juga diakibatkan oleh para pedagang ikan yang menggelar dagangannya di pinggir jalan. Peringatan untuk relokasi sementara di TPI Gebangmekar tak diindahkan para pedagang. Selain macet, suasana kumuh dan bau yang tidak sedap juga dirasakan pengguna jalan. Di mana, banyak pedagang yang membuang air bekas ikan ke jalan sehingga jalan kotor dan bau pun tidak sedap. “Kita sebagai tokoh masyarakat hanya bisa berharap kepada kontraktor pembangunan untuk segera menyelesaikan proyeknya,” pungkas tokoh masyakat setempat, H Dade Mustofa. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: