Selter Pujabon Cipto Jalan di Tempat
CIREBON-Selter Pujabon di Jl Dr Cipto Mangunkusumo, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, jalan di tempat. Pedagang belum merasa \'terpuaskan\'. Akumulasi pengunjung, belum terlihat. Beberapa di antara pedagang yang menempati shelter, beranggapan dan memberikan pendapat. Pantauan Radar Cirebon, parkiran yang lumayan luas itu, hanya di isi beberapa kendaraan. Begitu pun kondisi di dalamnya. Selter masih banyak yang belum terisi. Jumlah pengunjung, juga tidak sebanding dengan pedagang yang memilih masih tetap tinggal. Padahal, fasilitas yang disediakan \'lumayan\' nyaman. Retribusi kebersihan dan sarana pendukung lain, juga tidak membuat pedagang mengeluh. Seperti yang disampaikan salah seorang pedagang yang menempati shelter paling depan. Dia adalah Yakub (40). Yakub bukan pemula berjualan. Bangunan semi permanen di Villa Intan, juga menjadi salah satu sumber nafkah ia dan keluarga. Karena itu Yakub beranggapan. Belum terlihatnya jumlah pengunjung disebabkan karena beberapa faktor. Seperti kurang promosi, sedikitnya pedagang yang berjualan, hingga kurang adanya sesuatu yang membuat orang tertarik berkunjung. \"Karena pedagang yang baru jualan, beberapa hari udah pindah lagi. Jarang yang menetap lama. Mereka tidak tahan dengan kondisi sepinya pengunjung. Merugi, jelas. Termasuk saya. Kalau penuh aja di setiap selternya, kelihatannya jadi lebih ramai. Pengendara yang melintas tertarik untuk singgah karena penasaran. Contohnya kita semua pedagang duduk di depan, itu kelihatannya bagus untuk menarik konsumen. Karena terlihat akan ramai,\" tukasnya. Kembali dikatakannya, retribusi untuk kebutuhan listrik, air, hingga kebersihan, juga dirasa tidak memberatkan. Malah disebut, memanjakan pedagang. Namun kembali di ingatkan, itu dari segi fasilitas dan pelayanan yang diberikan. Retribusi, diberikan pedagang per satu minggu. Nominalnya Rp25.000. Atau jika di akumulasi, Rp100.000 dalam setiap bulannya. Dimintai pendapat langkah untuk memajukan dan meramaikan selter, Yakub menyampaikan berdasarkan anggapan pribadi. Katanya, diperlukan adanya papan pemberitahuan yang dibuat lebih besar dan di tempatkan di sisi jalan Cipto, serta di dalamnya mencantumkan menu makanan yang di jual para pedagang. Selain itu, menggandeng sponsor untuk memperkuat label dan promosi shelter itu sendiri. \"Kemudian perlu juga kita menerapkan promosi melalui pemberitahuan SMS misalnya. Seperti di resto-resto cepat saji yang sudah terkenal. Jadi setelah mereka berkunjung, ada pemberitahuan masuk melalui SMS dan mendapatkan poin. Atau juga melalui SMS itu tertera promo yang membuat pengunjung tertarik untuk kembali. Syukur-syukur dengan membawa teman-teman mereka. Kalau seperti itu, mungkin bisa bekerjasama dengan Diskominfo,\" ungkapnya. Pedagang lain, Odel mengatakan, selter butuh promosi dan kegiatan yang membuat pengunjung betah. Seperti mengadakan panggung hiburan layaknya orkes dangdut dan acara pendukung lain yang biasanya ramai dikunjungi. Sehingga shelter dapat bersaing dengan tempat di dekatnya dan membuat pengunjung tertarik. Odel, menempati shelter sejak pertama resmi di buka. \"Bisa juga ada promo dari pedagang. Promo potongan harga misalnya. Jadi pengunjung seneng dan tertarik. Kurang promosi lah intinya. Sejak awal pengunjungnya ya sama aja. Bahkan menurun,\" katanya. (ade)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: