6 Pelajar Smansaka Terpilih Jadi Paskibra Kabupaten

6 Pelajar Smansaka Terpilih Jadi Paskibra Kabupaten

INDRAMAYU-SMA Negeri 1 Kandanghaur (Smansaka) menjadi sekolah yang paling banyak mengutus peserta didiknya menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tingkat Kabupaten Indramayu tahun 2019. Dari sebanyak 52 anggota Paskibra yang bertugas menjadi pasukan pengibar bendera pada upacara peringatan detik-detik proklamasi di Alun-alun Indramayu, 6 diantaranya adalah pelajar Smansaka. Keenamnya yaitu Abdul Kholik Aditya siswa kelas XI MIPA 5, Arien Liztia Kusuma siswi kelas XI MIPA 3, Umi Hani siswi kelas XI MIPA 3, Salsa Apriliyah Firanty siswi kelas XI MIPA 2, Subaligh Hasan siswa kelas XI MIPA 2, dan Hikmah Nur Azizah siswi kelas XI MIPA 2. “Sebenarnya ada 20 anak yang ikut seleksi, kemudian lolos 9 anak. Tapi yang terpilih 6 anak, terdiri dari empat putri dan dua putra. Terbanyak dibanding sekolah lain,” ungkap Pembina Paskibra Smansaka, Irvan Nurcholis kepada Radar Cirebon, Minggu (19/8). Tak hanya sekadar menjadi petugas biasa, dua siswa-siswi Smansaka yakni Subaligh Hasan juga dipercaya menjadi lurah saat pemusatan latihan sekaligus sebagai pembentang bendera merah putih. Demikian pula dengan Hikmah Nur Azizah ditugaskan menjadi salah satu pembawa baki saat pelaksanaan upacara. Irvan mengungkapkan, keenam siswa-siswi Smansaka yang terpilih menjadi anggota Pasikibra Kabupaten itu berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Mayoritas pekerjaan orang tuanya adalah wirausaha. “Bisa lolos seleksi dari ratusan pelajar berbagai SLTA terbaik, menjadi anggota Paskibra tentu merupakan orang pilihan. Ini sebuah kehormatan dan kebanggaan juga bagi orang tua dan keluarga mereka,” tegasnya. Selain terbanyak di tingkat Kabupaten Indramayu, pelajar Smansaka juga mendominasi di tingkat Kecamatan Kandanghaur. Dari sebanyak 29 anggota Paskibra, 9 diantaranya adalah siswa-siswi Smansaka. Kepala SMAN 1 Kandanghaur Taofik SPd mengaku bangga dan bersyukur atas kepercayaan dari Pemkab Indramayu maupun Pemcam Kandanghaur yang memilih anak-anak didiknya menjadi anggota Paskibra. Hal ini menjadi prestasi sekaligus tantangan buat mereka. Karena, selain sebagai sebuah kebanggaan, di dalamnya ada tanggung jawab yang berat demi keberhasilan pelaksanaan upacara detik-detik Proklamasi peringatan HUT ke-74 RI tahun 2019. “Alhamdulillah, kepercayaan ini dijawab dengan baik. Anggota Paskibra terpilih bisa memikul tanggung jawab ini dengan sukses dan penuh kesungguhan, disertai dengan jiwa nasionalisme dan patriotisme,” katanya. Taofik pun berharap, sebagai anggota Paskibra dapat memiliki rasa menghargai dan meneladani pengorbanan para pejuang pendahulu bangsa, serta menanamkan di hati mereka prinsip rela berkorban demi keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia. Selain itu, lanjutnya, terus termotivasi mengharumkan nama keluarga, masyarakat, daerah, bangsa, dan negara, serta berusaha menjadi teladan yang baik dimanapun mereka berada. “Menjadi anggota Paskibra bukanlah hal yang mudah. Mereka harus memahami makna mempertahankan harkat dan martabat bangsa. Menjadi seorang Paskibra sama dengan mengajarkan arti nasionalisme dan patriotisme kepada masyarakat. Maka berbanggalah anak-anak kami yang menjadi pengibar bendera, sebab tidak sembarang orang menjadi Paskibra,\" tandas Taofik. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: