30 Guru Madrasah Aliyah Ikuti Diklat

30 Guru Madrasah Aliyah Ikuti Diklat

MAJALENGKA- Sebanyak 30 peserta mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat) bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag)  Majalengka dari Senin (10/2) hingga Sabtu (15/2). Diklat yang dibuka oleh Kepala Kemenag DR H Yayat  Hidayat MAg  diwakili Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Drs H.Hasan Syarif MM diikuti 30 peserta berasal dari guru Madrasah Aliyah (MA) Wilayah Kerja I se- Kabupaten  Majalengka.

Menurut H Hasan Syarif,  Diklat di Wilayah Kerja (DDWK) yang kini tengah berlangsung sangat berpengaruh pada peningkatan mutu SDM, dalam hal ini tenaga pendidik tingkat Madrasah Aliyah.

Peserta Hasan Syarif meminta agar para guru mampu meningkatkan kompetensinya sehingga dapat bekerja secara lebih profesional. “peningkatan mutu bagi para guru itu hal yang utama dalam meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas secara spesifik dan penyelenggaraan pendidikan di madrasah secara umum,” lanjut Syarif.

Secara berselang, Ketua Balai Diklat yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha BDK Bandung, H Idam SH mengatakan bahwa kegiatan tekhnis substantif yang melibatkan 30 guru-guru MA baik Negeri maupun swasta ini merupakan terobosan dalam rangka percepatan terhadap proses pengingkatan kualitas, salah satunya guru-guru madrasah aliyah. Sebelumnya, lanjut Idam, kegiatan diklat hanya diselenggarakan di Balai Diklat. Sekarang, kegiatan diklat dapat diselenggarakan di wilayah tempat kerja para peserta diklat.

“Perlu disyukuri oleh  peserta,  dapat mengikuti diklat di tempat yang tidak begitu jauh dari tempat bapak ibu bekerja, yang ini pun tidak bisa mengikut sertakan semua guru yag ada di lingkungan Kementerian Agama di Kabupaten Majalengka,” ucap Idam menegaskan.

Kegiatan Diklat dengan materi diklat yaitu model-model pembelajaran ini melibatkan dua instruktur utama atau Widyaiswara yang dihadirkan dari Balai Diklat Bandung. Mereka adalah Dr H Firdos Mujahidin MAg, dan Saeful Nurdin MPd.

Hal berbeda dari kegiatan Diklat yang digelar pekan ini dengan Diklat sebelumnya, sebagaimana disampaikan Idam kepada para peserta, bahwa kegatan diklat kali ini menuntut para peserta untuk menyusun RTL atau Rencana Tindak Lanjut. “Jadi, nantinya peserta  harus melakukan atau menghasilkan sesuatu yang menjadi rumusan bersama sebagai karya nyata usai Diklat,” tutur Idam.

Seorang peserta  yang juga guru MA Putri  PUI, Dra Ebah Suwaebah SPd menyatakan sangat senang bisa mengikuti Diklat yang penuh dengan pendidikan disiplin  tersebut.  “Kami dilatih untuk berdisiplin  dan bertanggung jawab dalam kegiatan Diklat ini sehingga nanti bisa memberi contoh  kepada para siswa,” kata Ebah diiyakan peserta dari MAN 2 M Ipah Jahrotunasifah SAg. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: