Kades Nyaleg Harus Mundur

Kades Nyaleg Harus Mundur

KUNINGAN - KPUD Kuningan sudah mengumumkan jumlah daftar calon sementara (DCS) caleg untuk Pemilu Legislatif tahun 2014. Dari DCS yang diumumkan berjumlah 513 tersebut, tujuh orang di antaranya berstatus kepala desa. Menurut aturan yang berlaku, mereka sudah harus mengundurkan diri terutama setelah ditentukannya DCT (daftar calaon tetap). Ketua KPUD Kuningan Endun Abldul Haq MPd menyebutkan, hingga saat ini masih diberikan toleransi hingga 21 Agustus atau sehari sebelum penetapan DCT. Namun setelah penetapan DCT, mau tidak mau kades harus mundur. “Sebenarnya dari tujuh calon itu ada beberapa yang sudah menyerahkan SK mundur yang ditandatangani bupati. Saya menduga mereka mungkin tengah mengajukan surat pengunduran diri,” ucap Endun kepada Radar, Jumat (14/6). Apabila setelah ditentukan DCT, mereka masih jadi kepala desa, bisa dicoret. Dan KPU juga akan menunggu SK pemberhentikan bagi kades yang nyaleg. Pihaknya yakin para kades itu mengerti aturan, karena sudah diberikan pemahaman mengenai aturan. Dari data yang dimiliki, dari tujuh ada dua kades yang  masih aktif, yakni Kades Ancaran Kecamatan Kuningan Iing T dan Kades Cijemit  Kecamatan Ciniru Yaya Cahyadi.  Tentu pada pelaksaanan mereka harus mundur. “Kalau sudah DCT saya pasti mundur, tapi sekarang masih konsen kerja,” ucap salah seorang kades yang enggan disebutkan namanya. Sementara itu, dari jumlah 513 caleg yang diumumkan mayoritas merupakan muka-muka lama dan juga tidak sedikit yang kutu loncat. Sedangkan Partai Nasdem memang mayoritas baru dan berisi anak muda. “Melihat daftar masih didominasi oleh muka lama dan kemungkinan besar mereka masih mendominasi. Dari jumlah 50 kursi sudah 30 persennya muka baru terbilang bagus,” ucap Asep Hikmat salah seorang aktivis. Mahasiswa Kuningan yang kuliah di Cirebon ini mengatakan, berharap keterwakilan kaum wanita di Kuningan terus meningkat. Sebab, hingga saat ini belum mencapai kouta 30 persen atau hanya enam orang dari 50 orang. “Pada Pileg 2014, saya berharap lebih banyak wakil wanita yang lolos ke “Ancaran”, dengan begitu mereka bisa menunjukan kualitas. Selama ini kaum adam lebih dominan padahal jumlah pemilih wanita lebih banyak,” tandasnya.(mus)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: