Hampir Punah, Adakan Pagelaran Revitalisasi Sandiwara
CIREBON- Perkembangan seni dan budaya tradisional di Kabupaten Cirebon saat ini eksistensinya tengah mengalami penurunan bahkan sebagian mengalami kepunahan. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh dan masuknya seni budaya modern yang menggunakan instrument electric sehingga sangat berpengaruh terhadap selera, dan pola pikir masyarakat serta generasi muda dalam berekspresi.
kepada Radar, Ketua Sanggar Seni Nimas Mayangsari, HM toto Sugiarto SE AAAIJ QIP menyampaikan, berdasarkan pengamatannya seni sandiwara yang ada saat ini sudah mengalami pergeseran nilai- nilai tradisi karena berorientasi kepada nilai ekonomi dan financial dalam rangka memenuhi pangsa pasar (selera masyarakat).
\"Atas dasar itu, maka perlu dilakukan perubahan dan penataan kebali seni sandiwara yang sesuai dengan norma dan kaidah yang tepat, maka kami akan melakukan kegiatan pagelaran revitalisasi sandwira yang dilaksanakan di Alun-alun desa Bojowetan Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon pada hari Sabtu, 11 April tahun 2020,\"tuturnya kepada Radar, Senin.
Melalui kegiatan tersebut, pihaknya berharap revitalisasi sandiwara yang bertujuan melakukan perbaikan dalam penggunaan bahasa dan sastra Cerbon, gerak tari lenyepan dan kering (kipra), instrumen gamelan, juru kawih, kostum dan alur cerita pertunjukan yang dapat menumbuhkembangkan kepedulian dan minat generasi muda, serta masyarakat sehingga regenerasi dan pelestarian seni budaya tradusu Cirebon dapat terwujud.
\"Kami ingin berpartisiasi aktif dalam pelestarian seni tradisi dan budaya Ciebon, untuk itu perlu sekali pertunjukan revitalisasi sandiwara. Kegiatan ini juga untuk menanamkan dan meumbuhkan rasa cinta generasi muda terhadap seni budaya Cirebon khususnya sandiwara,\"pungkasnya.(via)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: