UMKM Cirebon Siap Go Ekspor

UMKM Cirebon Siap Go Ekspor

CIREBON - Menyongsong tahun 2020, Kantor Perwakilan Bank Indonesia terus menyiapkan berbagai strategi. Salah satunya dalam menjaga stabilitas harga, terutama dinamika ekonomi saat ini.

Melalui kegiatan Ngobrol Bareng Media se-Ciayumajakuning dengan kepala KPw VI Cirebon bertajuk “Sinergi Membangun Ciayumajakuning dengan Komunikasi Efektif,” pihaknya pun memperkenalkan kepala KPw BI Cirebon yang kini menjabat.

Bakti Artanta yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI Solo sejak 21 Januari 2020, efektif menjadi KPw BI Cirebon dan akan dikukuhkan pada 25 Februari 2020 mendatang.

Kepala KPw BI Cirebon, Bakti Artanta mengungkapkan, dalam kegiatan tersebut ke depan dalam kondisi dinamika ekonomi yang sedang dipengaruhi oleh guncangan dari berbagai aspek, pihaknya mengangap pengembangan UMKM harus terus dilakukan. Menurutnya, salah satu penyelamat perekonomian Indonesia adalah keberadaan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Adanya UMKM menjadi salah satu tulang punggung Indonesia dalam menghadapi gejolak perekonomian di Indonesia. Untuk itu, Kantor Perwakilan bank Indonesia (KPw BI) Cirebon terus berupaya picu berkembangnya UMKM di wilayah kerjanya yakni Ciayumajakuning. \"Program yang dilakukan sejak beberapa tahun lalu mengenai pengembangan UMKM akan terus dilakukan. Ada 4 capaian yang harus digapai yakni UMKM potensi, UMKM sukses, UMKM digital, hingga UMKM Ekspor,\" tuturnya.

Saat ini, mayoritas UMKM binaan KPw BI sedang dipersiapkan ke pasar ekspor, namun tentu harus melalui beberapa proses panjang. Sebagain besar saat ini baru mencapai UMKM Sukses dan akan mulai merambah ke pasar digital. \"Untuk yang siap menjadi UMKM Ekspor antara lain binaan kami yakni UMKM Rotan dan Lampu kerang,\" terangnya.

Melihat pasar saat ini, gejolak guncangan dunia di pasar dunia turut mempengaruhi ekspor dan impor. Salah satunya isu wabah virus corona, meski hal ini menyebabkan impor terganggu. Namun sisi lainnya, bisa menjadi peluang untuk pasar ekspor. Tak menutup kemungkinan Indonesia bisa menjadi penyuplai beberapa barang yang semula hadir dari negara China.

\"Untuk itu, hal ini sangat match dengan UMKM go Export, kini UMKM harus pintar melihat peluang,\" ungkapnya.

Sementara itu, di 2020 ini KPw BI juga akan mengoptimalkan penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS). QRIS sendiri bertujuan untuk mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia maju. Implementasi QRIS sejak diluncurkan pada 17 Januari 2019 lalu secara nasional efektif berlaku mulai 1 Januari 2020, guna memberikan masa transisi persiapan bagi penyelenggara Jasa Sistem pembayaran (PJSP). Kini diharapkan seluruh merchant sudah menggunakan QRIS.

\"Kami masih memberikan himbauan pada seluruh pelaku usaha, saya juga telah mensosialisasikan langsung penggunaan QRIS di salah satu objek bersejarah di kota Cirebon, harapannya di tahun 2020 ini penggunaan QRIS sudah merata,\" tukasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: