Petani Bawang Rugi Miliaran Rupiah, Belasan Hektar Terendam Banjir, Terpaksa Panen Dini

Petani Bawang Rugi Miliaran Rupiah, Belasan Hektar Terendam Banjir, Terpaksa Panen Dini

CIREBON - Imbas banjir akibat luapan Sungai Cisanggarung yang terjadi Senin pagi (17/2), mengakibatkan belasan hektar sawah bawang di Desa Tawangsari terendam. Tanaman bawang yang dalam hitungan hari ke depan akan dipanen, terpaksa panen dini. Sehingga, petani mengalami kerugian sampai miliaran rupiah.

Kuwu Desa Tawangsari, Saerofik kepada Radar Cirebon mengatakan, sawah di desanya ikut kena imbas banjir Sungai Cisanggarung. Karena ada tanggul kritis dan bocor, sehingga air meluap ke persawahan. Ada sekitar 11 hektar sawah yang terendam banjir. Sawah yang terendam, merupakan tanaman bawang yang sangat sensitif dengan genangan air.

“Beda dengan padi. Padi tiga hari tergenang masih aman, bawang satu hari saja sudah busuk dan mati,” tuturnya, kemarin (18/2).

Untuk menghindari kerugian lebih banyak, menurut Saerofik, petani dengan terpaksa memanen bawang dalam genangan air. Padahal seharusnya, panen itu minggu depan. Walaupun memang panen dalam genangan air bisa cepat busuk, tetapi harus dilakukan petani untuk menekan kerugian.

Saerofik mengungkapkan, untuk 11 hektar sawah yang tergenang banjir, petani mengalami kerugian total hingga mencapai Rp1,6 miliar. Dengan hitungan, untuk satu hektar kerugian sekitar Rp150 sampai 200 jutaan. Itu dikalikan 11 menjadi sekitar Rp1,6 miliaran.

Selain itu, menurut Saerofik, tidak ada satupun petani di Desa Tawangsari yang mengikuti asuransi pertanian. “Karena itu, petani bingung kerugiannya cukup besar. Sedangkan mereka nggak ada yang ikut asuransi pertanian,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Losari, Muchlas kepada Radar Cirebon mengatakan, banjir yang menggenangi persawahan di Desa Tawangsari sebagai imbas dari bocor dan banyaknya tanggul kritis. “Saya minta kepada BBWS ini di Tawangsari sudah sekitar tiga titik tanggul yang bocor. Dan banyak tanggul yang kritis. Ini jangan dibiarkan. Sehingga masyarakat yang menderita,” tuturnya.

Muchlas mengungkapkan, melalui pihak Pemdes Tawangsari sudah berulang kali melakukan pengajuan perbaikan tanggul kritis, namun belum direalisasikan oleh BBWSCC. “Pemdes sudah ajukan perbaikan tanggul kritis dan bocor. Namun dari BBWS sendiri tidak ada reaksi apapun,” imbuhnya.

Terpisah, salah seorang petani bawang, Samurah kepada Radar Cirebon mengatakan, panen bawang yang dinantikannya harus sirna terkena terjangan banjir. “Padahal panen nanti minggu tinggal beberapa hari lagi. Eh sekarang tergenang banjir. Jadi harus dipanen secepatnya,” keluhnya.

Samurah mengaku, mengalami kerugian akibat banjir di sawahnya sekitar Rp50 juta. “Sawah yang saya tanam itu ada seperempat bau. Ya ruginya sekitar 50 jutaan,” bebernya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: