Harga Sembako Terus Naik, Disperindag Belum Respons
MAJALENGKA – Harga kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) di sejumlah pasar tradisional Majalengka mulai menunjukkan kenaikan harga yang cukup signifikan. Kepala Pasar Panjalin, Harun Alrasyid mengungkapkan, beberapa jenis palawija memang mengalami kenaikan harga. Isu rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berhembus sejak beberapa waktu lalu, berimbas terhadap kenaikan harga sembako di sejumlah pasar tradisional Majalengka. “Baru beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga. Ini dipicu dengan kenaikan harga BBM serta menjelang bulan Ramadan,” ungkapnya. Disebutkan dia, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan di Pasar Panjalin di antaranya Jagung Pipilan dari semula seharga Rp5 ribu per kilogram sekarang mencapai Rp6 ribu per kilogramnya. Selain itu, gula pasir lokal per kilogram yang sebelumnya mencapai Rp10 ribu sekarang sudah bertengger pada angka Rp11 ribu per kilogramnya. Adapun harga daging sapi sejak tiga bulan terakhir ini masih belum menunjukkan turun harga, mencapai Rp80 ribu per kilogramnya. Sedangkan untuk harga daging ayam naik dari Rp24 ribu per kilogram sekarang mencapai Rp28 ribu per kilogramnya. Tidak hanya itu, kenaikan harga juga berdampak kepada sayur-sayuran, yakni kol dan tomat yang sebelumnya hanya Rp3500 kini sudah mencapai Rp5 ribu per kilogramnya. Untuk minyak goreng curah KW II dari sebelumnya hanya Rp8 ribu sekarang mencapai Rp9 ribu per kilogramnya. Sedangkan harga minyak goreng ukuran satu liter dari Rp12.500 sekarang Rp13.500. “Untuk susu per kaleng mengalami kenaikan Rp500 saja. Dari harga sebelumnya Rp9 ribu menjadi Rp9.500 tergantung mereknya juga. Tapi kenaikan itu tidak terjadi kepada beras, karena harga beras jenis IR semuanya masih tetap antara Rp7500 atau Rp8 ribu per kilogramnya,” bebernya. Harun menambahkan, bahkan kenaikan harga yang sangat terasa selain harga daging ayam dan palawija lainnya terjadi pada telor ayam. Harga yang semula hanya Rp16 ribu sekarang sudah mencapai Rp19 per kilogramnya. Adapun harga lain juga terjadi pada gas elpiji 3 kilogram dari Rp13 ribu menjadi Rp15 ribu. Harga tersebut, menurut Harun, dibandingkan sejak awal April hingga Juni (bulan ini). Kendati demikian, pihaknya sudah menyiasati dan mengantisipasi dengan cara memberikan pemahaman kepada seluruh pedagang yang berada di pasar tersebut. Juga para pembeli yang dinilai sudah memahami jika hal tersebut berimbas dari kenaikan BBM maupun menjelang bulan Ramadan. “Alhamdulillah sebagian besar pedagang dan pembeli sudah mengerti dengan naiknya harga tersebut. Draf harga ini kami berikan kepada disperindag satu minggu sekali,” tambahnya. Sementara itu, di saat sejumlah harga sembako mengalami kenaikan justru Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperindag-KUKM) Majalengka terkesan membiarkan saja. Pasalnya, saat wartawan koran ini mencoba mengkonfirmasikan seolah belum merespons. Padahal sejumlah petugas pasar mengaku sudah memberikan draf masing-masing harga itu kepada pihak disperindag. Saat ditemui di kantornya juga sedang tidak ada. Juga dikonfirmasi melalui teleponnya tidak aktif. “Belum masuk mas draf harganya. Nanti saja ya. Saya buru-buru,” kata Drs H Iman Pramudya usai menghadiri acara sosialisasi kepada bidan desa, bidan Puskesmas serta PKK di Gedung Graha Sindangkasih, kemarin (18/6). (ono) *** Grafis Harga Sembako di Pasar Panjalin Komoditi Harga Sebelumnya Harga Sekarang Satuan Jagung Pipilan Rp5.000 Rp6.000 KG Gula Pasir Lokal Rp10.000 Rp11.000 KG Daging Sapi Rp80.000 Rp80.000 KG Daging Ayam Rp24.000 Rp28.000 KG Sayuran (kol&tomat) Rp3.500 Rp5.000 KG Minyak Goreng Curah Rp8.000 Rp9.000 KG Minyak Goreng Bermerek Rp12.500 Rp13.500 L Susu Rp9.000 Rp9.500 Kaleng Telor Ayam Rp16.000 Rp19.000 KG Beras Jenis IR - Rp8.000 KG Gas Elpiji 3 KG Rp13.000 Rp15.000 Tabung *** Sumber Petugas Pasar Panjalin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: