Mata-mata Rusia Dideportasi

Mata-mata Rusia Dideportasi

MOSCOW- Sepuluh tersangka mata-mata yang tertangkap aparat Amerika Serikat dideportasi ke Rusia. Saat mendarat di Moscow, mereka mendapat sambutan yang biasa saja, karena alasan sensifitas isu tersebut. Mereka yang menyatakan tidak bersalah atas tuduhan menjadi agen asing di AS tersebut, tidak tampil secara terbuka di depan publik. Sebuah siaran televisi pemerintah menayangkan proses deportasi tersebut secara singkat saja, tanpa sambutan patriotis. Hal itu menunjukkan bahwa Kremlin ingin isu tersebut segara dilupakan dan tidak mengganggu upaya perbaikan hubungan dengan Washington. Pemulangan mereka dilakukan setelah dibarter dengan empat orang Rusia yang dituduh melakukan mata-mata untuk negara Barat. Prosesi barter tersebut dilakukan di Bandara Wina. Seperti dilansir Associated Press, Tidak ada kanal televisi nasional yang menyiarkan secara langsung mendaratnya pesawat yang ditumpangi para tersangka, Jumat (9/7), meski momen tersebut terbuka, bahkan untuk kantor berita internasional. Koran-koran lokal tetap bersemangat membahas isu tersebut, meski hampir tidak ada penghargaan atas upaya pemerintah mendeportasi para tersangka. \"Sebuah keberhasilan yang mengejutkan dalam perang melawan isu spionase internasional: warga Rusia dibarter dengan warga Rusia\" sindir koran berafiliasi dengan kelompok kiri, Sovietskaya Rossiya menulis dalam headline-nya. Koran tersebut juga, dengan kecut mengkritik pertukaran tawanan tersebut dengan menulis \"seorang agen Amerika sama nilainya dengan dua setengah agen Rusia?. Moskovsky Komsomolets, salah satu koran terpopuler di Rusia, bahkan hanya memasang kabar deportasi tersebut di bawah berita utama tentang \"Paul\" sang gurita dan seekor parkit yang ahli memprediksi pemenang gelaran Piala Dunia, Afrika Selatan. Pengamat media Alexander Khinshtein menyatakan bahwa pemulangan empat agen asing ke Amerika itu akan menjadi berita panas dan bakal disambut bak pahlawan oleh masyarakat Barat. \"Akan ada sambutan yang luar biasa terhadap mereka (empat agen yang ditukar dengan agen Rusia). Semua orang akan berharap bisa berjabat tangan dengan para pahlawan itu, mengundang mereka untuk makan siang atau makan malam. Dan si penabot (Igor) Sutyagin akan mendapat pelukan hangat dari anggota kongres,\" tulisnya. Sementara, koran Komsomolskaya Pravda memfokuskan pemberitaannya pada dua agen barat yang ditangkap di Rusia dan dikirim ke Inggris. Pemberitaan tersebut menenggelamkan kepulangan Anna Chapman, Mikhail Semenko dan delapan agen Rusia lainnya di beberapa paragraph terakhir. Edisi online koran Gazeta, mengutip mantan agen intelijen KGB (Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti), Vladimir Rubanov yang menyatakan bahwa kasus mata-mata tersebut akan menjadi pelajaran berharga bagi agen rahasia Rusia di masa depan, meski mereka hanya berhasil mendapatkan informasi sangat minim dan akhirnya tertangkap. \"Kesalahan ini bisa jadi pelajaran berharga,\" ujarnya mengomentari pemulangan agen-agen Kremlin tersebut.(cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: