Dahlan Besuk Korban Trafficking asal Indramayu

Dahlan Besuk Korban Trafficking asal Indramayu

JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan membesuk Luki Tri Wahyuni (20), TKI asal Desa Juntikebon RT 03 RW 04, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu yang saat ini dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (20/6). Luki adalah korban perdagangan manusia (trafficking) di Malaysia yang mengalami penyiksaan hingga tubuhnya nyaris tinggal tulang. Dahlan tidak sendiri, tapi sengaja memboyong keluarga Luki dari Indramayu. Karena selama delapan hari mendapat perawatan tim medis di Jakarta, belum ada satu pun keluarga yang membesuk dengan alasan tidak ada biaya. Korban dilarikan ke rumah sakit oleh Pergerakan Buruh Migran Anyelir Desa Juntiwedena, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Paru Sidawangi, Cirebon. Sekitar pukul 11.30, orang tua Luki, Darpin (37) bersama kakek serta neneknya Dalirih (65) dan Darsiwan (66) sampai di kantor Kementerian BUMN. Mereka diantar oleh CEO Radar Cirebon Group H Yanto S Utomo. Putra semata wayang dari hasil perkawinan Luki Tri Wahyuni dengan Alipudin bernama Muhammad Fahrul (3) juga ikut dibawa. Menteri BUMN Dahlan Iskan, menyambut keluarga Luki dan mempersilakan untuk masuk ke ruang kerjanya. Selanjutnya, Dahlan langsung mengajak keluarga Luki menuju RS Polri, tempat Luki dirawat. Kedatangan orang nomor satu di lingkungan BUMN itu, disambut oleh Direktur RS Polri Kramat Jati Brigjen dr Didi Agus Mintadi. Dalam perjalanan menuju ruang rawat inap Luki, Dahlan menyempatkan membeli es krim untuk Luki dan putranya. Kesedihan Luki juga bisa terobati dengan kedatangan kelurganya yang dibawa langsung oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. Isak tangis juga pecah saat sang ayah, Darpin memeluk putri sulungnya dari lima bersaudara. \"Sebelumnya tidak menyangka kalau saya bisa membesuk anak saya Luki yang sedang dirawat. Berkat pak Dahlan, jadi bisa membesuk anak saya,\" jelas Darpin sambil mengusap air matanya setelah melihat kesehatan putrinya sudah mulai membaik. Darpin menjelaskan, putrinya berangkat menjadi TKI ke Malaysia pada 2 Desember 2011 melalui sponsor bernama Otong, warga Desa Jutikedokan Blok Tirtamaya, Kecamatan Juntinyuat. Awalnya, kata Otong, Luki mau dipekerjakan sebagai buruh pabrik di Malaysia, tapi kenyataannya dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga (PRT). Menurut pengakuan Luki, selama bekerja di Malaysia selama sepuluh bulan itu sering mendapat perlakuan tidak manusiawi oleh majikannya bernama Pang Yong Hong dan Wong Siuvin, yang beralamat di Jalan Ros Merah Johor Baru. Luki setiap hari bekerja di rumah majikannya dan jarang beristirahat. Tenaga terus diporsir dan hanya diberi istirahat kalau mau tidur saja. Bahkan, ketika Luki menderita sakit tidak pernah diobati, apalagi dibawa ke rumah sakit. Kondisi Luki terus memburuk. Ketika memasuki masa kerja sepuluh bulan jalan, tubuhnya tampak kurus disertai dengan sesak napas. Melihat kondisi korban bertambah parah, majikan pun segera memulangkan Luki dengan menggunakan kapal laut lewat Batam. Selanjutnya dari Batam, Luki naik pesawat menuju Bandara Soekarno Hatta. Luki sampai kampung halamannya di Indramayu pada 27 September 2012, dengan tubuh sangat kurus disertai napas terlihat sesak. Ketika itu, keluarga membawa Luki ke RSUD Indramayu. Hasil pemeriksaan  tim medis, Luki menderita penyakit paru-paru dan TBC akut. Karena sudah lama tak sembuh-sembuh, keluarga pun hanya bisa pasrah dan sekarang dibawa oleh Yayan, ketua Pergerakan Buruh Migran Anyelir Desa Juntiweden ke RS Polri Kramat Jati Jaktim. \"Saya sudah pasrah dan terima kasih kepada pak Dahlan yang bisa menemukan saya dengan anak saya Luki,\" jelas Darpin. Sementara, Dahlan Iskan mengaku sengaja mengundang keluarga agar bisa bertemu langsung dengan Luki yang sudah satu minggu dirawat rumah sakit. Mantan dirut PLN ini juga menegaskan, dirinya datang ke rumah sakit untuk memastikan bahwa Luki mendapat jaminan biaya pengobatan yang layak. “Kedatangan saya ke sini tidak begitu penting, yang penting itu adalah keluarganya. Luki sangat merindukan keluarganya. Makanya saya tidak ingin berlama-lama di dalam tadi,” kata Dahlan usai menjenguk Luki. Berdasarkan keterangan dokter yang merawatnya, kondisi Luki semakin membaik setelah dirawat di RS Polri beberapa hari belakangan ini. Soal biaya, rumah sakit milik kepolisian ini siap menanggung. “Askes juga sudah menyanggupi, bahkan beberapa petugas Askes telah datang ke sini sebelumnya,” ujar Dahlan. Dahlan yakin Luki segera sembuh. Apalagi kini berat badannya telah bertambah 2 kilogram, dari 23 kg menjadi 25 kilogram. Luki pun mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepedulian Dahlan. Dia juga senang karena orang tua dan anaknya bisa ikut menungguinya di RS Polri.(dun)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: