Perputaran Uang Januari-Februari Masih Normal

Perputaran Uang Januari-Februari Masih Normal

CIREBON - Wabah virus corona menjadikan sektor ekonomi lesu, mulai pariwisata hingga kuliner mengalami penurunan signifikan. Kendati demikian, perputaran uang di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Majalengka, Kuningan dan Indramayu (Ciayumajakuning) masih normal.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia  (BI) Cirebon,  Bakti Artanta menjelaskan, perputaran uang saat ini cenderung masih seperti biasa. Setiap hari di posisi sejak Januari,  Februari,  Maret inflow, akan tetapi akan keluar banyak biasanya ketika menjelang lebaran.

Jumlah yang uang disetorkan bank ke BI di bulan Febrari mencapai Rp819 miliar. Angka ini meningkat 28 persen dibandingkan bulan sama di tahun 2019. Dan data ini tersedia setiap akhir bulan. Namun rata-rata jumlah inflow lebih banyak dibandingkan outflow. “Bulan Maret belum bisa kita sampaikan karena datanya kita susun setiap akhir bulan,” kata Bakti,” kepada Radar Cirebon, Kamis (20/3).

Disinggung tentang melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika yang tembus hingga Rp16 ribu, untuk wilayah Cirebon juga tidak banyak berdampak. Tidak ada penarikan dana besar-besaran. Kemudian sektor pariwisata juga nyaris berhenti, karena banyak yang ditutup. “Dari kurva juga tidak kelihatan. Kalau jakarta mungkin terasa,  kalau di Cirebon sepertinya tidak terasa,” tegasnya.

Di lain pihak, kebijakan pemerintah untuk merumahkan kegiatan belajar siswa dan sebagian para pekerja di instansi pemerintahan, membuat beberapa sektor usaha merana.

Di kios penjual kuliner yang berjejer di sekitar perempatan Gunungsari, sebagian besar terlihat Salah seorang pegawai, Mang Sar menyebutkan, biasanya pada jam makan siang seluruh meja yang disediakan bisa terisi penuh. Bahkan seringkali ada pengunjung yang tidak kebagian tempat. Rela makan hanya di atas kursi tambahan yang disediakan.

“Biasanya sih pas jam-jam makan siang itu semua meja penuh, tapi sekarang segini-gininya. Kalau dihitung kira-kira berkurang 30 persen,” ujar Mang Sar, kepada Radar Cirebon, .

Dia menerangkan, biasanya yang memadati kios nasi jamblang mang dul saat jam makan siang adalah para pegawai pemerintah, BUMN, BUMD, dan pegawai swasta lainya. Mereka biasanya membawa tamu kunjungan dari luar kota. Namun yang terlihat saat ini lebih banyak masyarakat umum atau wiraswasta. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: