Tangkal Corona dengan Tradisi Baritan

Tangkal Corona dengan Tradisi Baritan

INDRAMAYU-Geger wabah virus corona rupanya sampai ke wilayah pelosok pedesaan. Dianggap masalah besar, penduduk di Blok Kopyah Kulon RT 01 RW 04 Desa Kopyah Kecamatan Anjatan menggelar baritan, Senin (23/3). Baritan merupakan sebuah tradisi untuk menangkal bahaya besar dengan zikir dan doa bersama.

Pantauan Radar Indramayu, tradisi baritan dilaksanakan pada sore hari menjelang azan Magrib berkumandang. Warga disana baik tua, muda, anak, laki-laki perempuan berduyun-duyun memenuhi jalan raya desa setempat.

Mereka lantas duduk berkelompok beralaskan tikar sesuai dengan keluarga atau kerabat masing-masing. Tiap kelompok melingkar atau duduk berhadap-hadapan yang di tengahnya terdapat makanan dan minuman seadanya.

Acara dimulai dengan sambutan dari tokoh ulama setempat yang lantas memimpin tahlil dan diakhiri dengan membacakan doa keselamatan bagi semua penghuni desa. Selama acara berlangsung, jalan desa ditutup dan arus lalu lintasnya dialihkan ke jalur lain.

“Tradisi Baritan ini sebagai tolak bala bagi masyarakat desa kami. Doa bersama untuk keselamatan juga dipanjatkan bagi warga desa yang berada diluar daerah,\" kata Ketua RT, Jumadi.

Dia menyebutkan, hampir separuh warga di lingkungannya bekerja di wilayah Jabodetabek. Umumnya mereka berprofesi sebagai pedagang, kuli bangunan sampai buruh pabrik. Di saat wabah virus corona melanda, mereka tidak bisa pulang kampung. Kondisi itulah yang membuat keluarga dan sanak saudara di kampung halaman cemas.

“Makanya kita doakan supaya keluarga dan kerabat yang tidak bisa mudik diberi keselamatan. Supaya juga bencana wabah virus corona segera berlalu dinegeri kita,” tuturnya.

Tokoh masyarakat Kecamatan Anjatan, Midi menjelaskan, Baritan merupakan tradisi yang telah lama dilakukan oleh masyarakat Bumi Wiralodra. Tradisi ini dilaksanakan setiap kali ada persoalan besar melanda seperti bencana alam.

“Sebagai ikhtiar masyarakat desa, dan memang tradisi baritan ini memiliki fungsi untuk memperkuat kondisi psikologis agar masyarakat tidak panik dan takut. Ini dibutuhkan masyarakat sehingga lebih bijak dalam menghadapi situasi seperti sekarang ini,” terangnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: