Dua PDP Pulang, Tetap Isolasi, Bupati : Jangan Sampai Ada yang Positif Corona

Dua PDP Pulang, Tetap Isolasi,  Bupati : Jangan Sampai Ada yang Positif Corona

MAJALENGKA - Bupati Majalengka DR H Karna Sobahi MMPd didampingi wakil bupati, Sekda Majalengka, OPD terkait, serta Camat Ligung dan Camat Maja menggelar video conference sekaligus konferensi pers terkait perkembangan terbaru penanganan Covid-19 di pendopo Bupati Majalengka, Jumat (27/3).

Dalam agenda tersebut bupati melakukan diskusi jarak jauh dengan Kajari Majalengka, Dandim 0617 Majalengka, dan Kapolres Majalengka. Bupati juga menanyakan secara langsung laporan dari Kadinkes dan dua direktur RSUD, Kadis Perdagangan dan Perindustrian, Kadis Ketenagakerjaan Koperasi dan UKM, Kadisdik, Kepala BPBD, dan Kasatpol PP dan Damkar, serta Kadiskominfo.

Dalam kesempatan tersebut bupati mengapresiasi pihak yang membantu pemkab, dalam rangka antisipasi penyebaran covid-19. Khususnya dalam hal penyediaan Alat Pelindung Diri (APD). Bupati juga menyampaikan kabar gembira, berdasarkan hasil pemeriksaan pasien nomor 1 dan 3 di RSUD Cideres dinyatakan sudah membaik dan bisa dipulangkan.

\"Sejauh ini di Majalengka masih negatif, sebisa dan sekuat tenaga kita upayakan jangan sampai ada yang positif apalagi meninggal karena Corona,\" ujar bupati.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa saat ini Pemkab Majalengka sudah menerima bantuan APD dari provinsi, sehingga dana darurat belum dipakai untuk pembelian APD yang satu paketnya bisa mencapai Rp1,8 juta. Tapi bupati menegaskan dana darurat tetap siap sedia untuk penanganan covid-19. Majalengka juga sudah menerima bantuan 109 alat rapid test, yang akan digunakan untuk dokter dan tenaga medis lain serta orang dalam pemantauan (ODP) sesuai seleksi Dinas Kesehatan.

Karna meminta Dinas Kesehatan dan direktur RSUD Cideres serta RSUD Majalengka memperhatikan APD dan insentif untuk tenaga medis. Selain itu meminta pihak keamanan mengawasi mobilitas masyarakat yang membuat risiko penularan lebih tinggi. Termasuk menugaskan pihak terkait serta Camat Ligung dan Camat Maja agar menjaga kondusivitas, terkait pemulangan dua pasien asal Ligung dan Maja tersebut.

\"Jangan sampai terjadi kegaduhan di lingkungan masyarakat, khususnya waspadai yang memperkeruh suasana di Maja dan Ligung. Dinas Kesehatan, camat, dan kepala desa terkait juga harus tetap mengawasi kedua pasien tersebut yang harus tetap diisolasi di rumah selama 14 hari,\" tegas Karna.

Pemkab juga menginstruksikan kepada camat dan kepala desa mencatat berapapun ODP, agar bisa segera diantisipasi. Menurutnya, masalah besar adalah perpindahan orang termasuk antisipasi mudik lebaran yang sudah menjadi tradisi.

Sekda Majalengka Drs H Eman Suherman MM menambahkan, terkait pemulangan dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP), merujuk pada kebijakan atau protokoler covid-19 yang dikeluarkan BNPB, bahwa pasien bisa dipulangkan jika kondisinya sudah membaik. BNPB juga mengeluarkan kebijakan tidak semua ODP atau PDP harus dirawat di rumah sakit, karena bisa dirawat intensif di rumah.

Pernyataan sekda dibenarkan Kadinkes H Alimudin MM MMKes. Menurutnya saat ini ada dua pedoman penanganan covid-19. Pertama, pencegahan dan penanggulangan sementara yang kedua penanggulangan cepat. Menurut pedoman penanggulangan cepat, ODP dan PDP tidak harus langsung dirawat ke rumah sakit. PDP dan ODP cukup menjalani rapid test dan Majalengka saat ini sudah mendapat bantuan 109 rapid test dan 217 APD dari Pemprov Jabar. 217 APD tersebut masing-masing 100 APD di RSUD Cideres, 50 untuk RSUD Majalengka, 47 untuk Dinkes, dan 20 untuk Labkesda.

\"47 APD di Dinkes akan di sebarkan ke 32 Puskesmas di Kabupaten Majalengka,\" terang Kadinkes.

Direktur RSUD Cideres dr Asep Suandi MEPid menambahkan, saat ini pihaknya tengah merawat 7 pasien walaupun kapasitas ruang isolasi di RSUD Cideres hanya untuk 6 pasien. Namun daya tampung mencukupi karena dua pasien dipulangkan. Dia juga membenarkan kondisi pasien nomor 1 dan 3 sudah mengalami perbaikan, dan sudah tidak memakai alat bantu.

\"Keputusan pemulangan pasien ini sesuai panduan dari pusat, meski dipulangkan pasien harus tetap diisolasi 14 hari kedepan. Kondisi pasien bagus, respirasi oksigen sudah di atas 95 persen. Tapi hasil swap test belum muncul, biasanya 5 hari,\" terang Asep.

Hal senada disampaikan Direktur RSUD Majalengka, dr H Harizal F Harahap. RSUD Majalengka saat ini masih merawat dua PDP dan rencananya akan masuk 1 PDP yang masih anak-anak. Dia juga membenarkan protokol yang menyatakan jika PDP secara klinis bagus dan mengalami perbaikan foto thorax, maka bisa dipulangkan meski masih harus menjalani isolasi. (iim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: