19 OTG dan Klaster Hipmi Kota Cirebon Jalani Rapid Test

19 OTG dan Klaster Hipmi Kota Cirebon Jalani Rapid Test

CIREBON - Sebanyak 19 orang tanpa gejala (OTG) yang pernah berinteraksi dengan pasien positif Covid-19 dan telah meninggal dunia menjalani rapid test di Gedung Diklat BKKBN Jl Dr Sudarsono, Kota Cirebon, Selasa (14/4) pagi. Selain itu, pengurus Hipmi Kota Cirebon yang masuk klaster Hipmi Jawa Barat kembali menjalani rapid test untuk kedua kalinya.

Rapid test merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 196 unit dan pemeriksaan dilaksanakan Senin-Selasa (13-14/4). Pemeriksaan yang mengambil sampel darah ini merupakan serangkaian tes yang rencananya dilakukan secara massal kepada orang yang paling berisiko di Kota Cirebon. Seperti ODP/OTG, petugas medis, dan garda depan dalam penanganan Covid-19.

Hasil tes dua hari kemarin, rencananya dirilis Dinkes Kota Cirebon pada Rabu ini (15/4). Mereka yang positif, akan melakukan isolasi dan kembali menjalani rapid test sepekan kemudian.

“Kalau positif 2 kali, dibawa ke RS Gunung Jati untuk diambil swab,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Edy Sugiarto, Selasa (14/4).

Berdasarkan data per kecamatan, kata Edy, ODP yang menjalani pemeriksaan 2 hari kemarin adalah mereka yang berpergian dari wilayah episentrum. Seperti Bogor, Jakarta, Bekasi, dan Karawang.

Mereka termasuk orang yang prioritas dilakukan pemeriksaan menggunakan metode rapoid test. “Mereka pendatang dan berisiko terpapar,” katanya.

Setelah dirinci, Pemerintah Kota Cirebon akan melakukan pengadaan rapid test kurang dan lebih 13.500 unit, selama 3 bulan berjalan. Terhitung sejak April, Mei, dan Juni. Setiap bulan, dilakukan pemeriksaan kepada 4.500 orang/unit rapid test.

Berdasarkan jadwal pengiriman, 17 April mendatang, 400 unit rapid test akan tiba di Kota Cirebon. Dana yang digelontorkan untuk membeli keseluruhan rapid test, APD penunjang pemeriksaan, makanan dan minuman, vitamin, sarana dan prasarana, serta keperluan lain, yakni Rp 6,4 miliar.

Sementara itu, pengurus Hipmi Kota Cirebon kembali menjalani rapid test untuk kedua kalinya. Tampak hadir kemarin Ketua HIPMI Kota Cirebon Reza Mansyur.

Usai rapid test, Reza mengatakan, kembali menjalani rapid test untuk memastikan apakah positif atau negatif dari virus corona. “Teman-teman sudah rapid test kemarin, saya baru sempat sekarang,” ujar Reza kepada Radar Cirebon.

Hasilnya, kata Reza masih menunggu. Untuk 18 pengurus Hipmi yang telah menjalani rapid test pada sehari sebelumnya sudah dinyatakan negatif. “14 hari sudah kami mengisolasi mandiri. Dan isolasi mandiri ternyata hasilnya negatif rapid test walaupun tingkat akurasinya rapid test 30-70 persen,” katanya.

Makanya, sambung Reza, kalau ada gejala langsung swab test. “Covid-19 membuat kita kalangan pebisnis menjadi kerepotan juga. Rencana mau membuat tempat makan, karena kondisi begini akhirnya tidak jadi. Kondisi ekonomi memang lagi begini (kesulitan, red) sekarang. Semoga pandemic Covid-19 ini segera berakhir,”  pungkas Reza.

Seperti diketahui, para pengurus Hipmi di daerah-daerah harus menjalani rapid test. Itu setelah kegiatan Musda Hipmi Jawa Barat di Karawang pada 9 Maret dinyatakan sebagai salah satu klaster penyebaran Covid-19.

Karena Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana dan Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana yang hadir di agenda itu dinyatakan positif Covid-19. Kini Cellica dan Yana Mulyana sudah dinyatakan sembuh. (ade/abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: