Sambut Ramadan, Sultan Kasepuhan Pukul Beduk Drugdag

Sambut Ramadan, Sultan Kasepuhan Pukul Beduk Drugdag

CIREBON - Sambut Ramadan 1441 Hijriah, Keraton Kasepuhan Cirebon menabuh beduk. Tradisi menabuh beduk ini dinamakan tradisi drugdag. Tradisi ini merupakan tradisi turun temurun dari zaman Walisanga dalam menyambut datangnya bulan Ramadan.

Sore hari atau usai salat Asar sebelum memasuki Ramadan, beduk yang terletak di Langgar Agung Keraton Kasepuhan ditabuh dengan keras selama kurang lebih satu jam secara bergantian. Itu menandakan para warga merasa gembira menyambut bulan suci, terlebih diberi usia dan kesehatan dalam menjalani ibadah puasa.

Tradisi drugdag untuk tahun ini sangat berbeda. Biasanya sebelum drugdag dimulai dilakukan bancakan atau makan bersama di Langgar Agung usai salat Asar berjamaah, untuk tahun ini ditiadakan.

\"Alhamdulillah tradisi ini masih bisa kita laksanakan di tengah wabah Covid-19. Ada beberapa tradisi yang lain tidak bisa kami laksanakan karena adanya wabah Covid-19. Berdasarkan anjuran MUI dan pemerintah bahwa ibadah-ibadah yang berjamaah di Langgar Agung ini ditiadakan dulu untuk memutus rantai Covid-19 ini,\" kata Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat sebelum memukul beduk, Kamis (23/4).

PRA Arief Natadiningrat menuturkan, tradisi buka puasa bersama abdi dalem, dan anak yatim piatu pun ditiadakan.

\"Termasuk acara open house di bulan Syawal ditiadakan. Namun yang masih kami adakan adalah tadarusan di Langgar Alit selesai salat Tarawih, dan tradisi maleman di akhir bulan Ramadan 10 hari terakhir di tanggal-tanggal ganjil menyambut malam Lailatul Qadar,\" tuturnya.

Sultan Kasepuhan mengajak seluruh masyarakat Cirebon untuk berdoa agar wabah Covid-19 cepat berlalu. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: