Cegah Corona, Sejumlah Pondok Pesantren di Kabupaten Cirebon Gelar Ngaji Pasaran Online selama Ramadan

Cegah Corona, Sejumlah Pondok Pesantren di Kabupaten Cirebon Gelar Ngaji Pasaran Online selama Ramadan

CIREBON - Lembaga Ta\'lif wan Nasr (LTN) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon menginisiasi program Ngaji Pasaran Online. Selama Ramadan, kegiatan ngaji pasaran yang biasa dilaksanakan pondok pesantren tetap berjalan lewat media online.

Program Ngaji Pasaran Online yang dilakukan sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Cirebon akan dimulai pada Jumat (24/4), hari pertama Ramadan 1441 H/2020 M.

Sebelumnya, puluhan pengurus perwakilan dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Cirebon mengikuti pelatihan Live Streaming Ngaji Pasaran di aula kantor PCNU Kabupaten Cirebon, Selasa (21/4) lalu. Para peserta diberi pengetahuan standar mengoperasikan gawai untuk live streaming.

Nantinya, mereka akan membantu pengasuhnya di masing-masing pondok pesantren untuk menyiarkan ngaji pasaran. Saluran live streaming akan disiarkan lewat media sosial Facebook dan Youtube.

Sehingga kegiatan pondok pesantren selama Ramadan tidak terhenti karena wabah virus corona diseasea (Covid-19). Silaturahim antara santri dengan pengasuhnya juga tetap terjaga.

Ngaji Pasaran Online juga untuk mendukung kebijakan pemerintah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah wabah Covid-19. Salah satunya pemerintah menganjurkan untuk beribadah di rumah, termasuk saat Ramadan.

\"Harapannya, ngaji pasaran yang sudah menjadi tradisi pondok pesantren di Bulan Ramadan, tidak terhenti akibat corona. Selain itu, dengan adanya streaming pengajian, yang bisa ikut mengaji menjadi lebih banyak dan luas. Bukan hanya para santri saja, tapi masyarakat umum juga,\" kata Ketua LTN PCNU Kabupaten Cirebon, Ahmad Rofahan.

Menurut Rofahan, LTN NU membuatkan jadwal pengajian pondok pesantren yang memiliki fasilitas live streaming. Lengkap dengan nama kitab, kiai, waktu dan akun media sosial yang digunakan.

Adanya jadwal tersebut, diharapkan bisa mempermudah masyarakat yang mau mengikuti pengajian secara online.

\"Kegiatan pengajian online ini juga, mendukung gerakan Physical Distancing yang diterapkan pemerintah. Sehingga para santri yang sudah pulang, tidak perlu kembali ke pondok pesantren, untuk tetap bisa mengaji pasaran selama Ramadan,\" tuturnya. (hsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: