Keluarga PDP Kondisi Baik, Hasil Tracing Dinkes Tak Ada Gejala Klinis

Keluarga PDP Kondisi Baik, Hasil Tracing Dinkes Tak Ada Gejala Klinis

CIREBON – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon telah melakukan tracing terhadap keluarga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di RS Ciremai pada pertengahan April. Hasilnya, semua dalam keadaan baik.

“Kondisi keluarga (pasien yang meninggal di RS Ciremai, red) baik semua, tapi banyaknya di kabupaten,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit  Dinkes Kota Cirebon, Tri Mulyaningsih kepada Radar Cirebon, Jumat (24/4).

Tri menambahkan, setelah dilakukan tracing terhadap PDP tersebut, tidak ada yang menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Hal itu dikarenakan pasien yang meninggal belum terkonfirmasi positif Covid-19. “Tidak ada ODP/OTG, karena pasien yang bersangkutan bukan yang terkonfirmasi positif Covid-19,” katanya.

Dinas Kesehatan telah melakukan tracing terhadap keluarga PDP yang meninggal di RS Ciremai dan menyebabkan 21 tenaga kesehatan mesti melakukan isolasi mandiri terhitung sejak 15 April.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Eddy Sugiarto MKes mengatakan, ada 7 hingga 8 orang ditengarai berpeluang untuk diisolasi. “Saat ini belum ada yang terpapar, artinya belum ada kontak positif. Tetapi intinya, semua di-tracing. Berpeluang antara 7-8 orang,” katanya.

Edy menambahkan, PDP yang meninggal diduga kuat melakukan interaksi dari 2 orang keluarganya yang ada di Kabupaten Cirebon.

Sayangnya, dari keluarga ini meski berstatus PDP satu pun belum ada yang sempat menjalani tes swab. Mengingat kedua korban meninggal dunia dalam perawatan di IGD baik RS Mitra Plumbon maupun RS Ciremai.

“Insya Allah mudah-mudahan negatif. Sudah dilihat keluarganya (pasien PDP yang meninggal di RS Ciremai, red) itu OTG, belum ada gejala klinis yang mengarah ke sana (Covid-19). Tapi intinya tracing itu wajib,” tukasnya.

Tracing wajib dilakukan kepada semua kasus menjurus ke Covid-19. Eddy mengimbau masyarakat untuk berhenti melakukan transmisi. Serta selalu mematuhi protokol pencegahan atau kesehatan, dengan cuci tangan, jaga jarak, lalu diam di rumah bila tidak ada keperluan yang mendesak.

Adapun PDP yang meninggal di RS Ciremai dikabarkan sempat membuka plastik jenazah dan menciumnya, berdasarkan informasi yang diterima memang benar dilakukan. “Betul, katanya sih begitu (mencium jenazah terindikasi Covid-19, red). Harusnya plastik jenazah ngga boleh di buka,” terangnya.

Sementara tenaga medis di RS Ciremai yang sempat kontak dengan pasien sudah dilakukan rapid test dan semuanya negatif. Mereka akan kembali menjalani rapid test terhitung tujuh hari setelah tes pertama pada Selasa (21/4). (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: