Kurang Lebih 10 hari, Pasar Online Belum Efektif

Kurang Lebih 10 hari, Pasar Online Belum Efektif

CIREBON – Sistem berlanja online pada pasar tradisional telah berlangsung selama kurang lebih 10 hari. Dalam perjalannya, sistem yang sedianya dirancang untuk mengurangi aktivitas pembeli di pasar tradisional, belum efektif menurunkan tingkat kepadatan.

Terlebih lagi, pembatasan jam operasional pasar tradisional yang mesti tutup serentak pada jam 12.00 setiap harinya. Justru kebijakan itu memicu terjadinya penumpukan aktivitas pedagang dan pembeli pada pagi hari dan menjelang jam operasional tutup.

Tujuan dari social distancing dan physical distancing belum tercapai dengan kebijakan yang telah diterapkan dalam beberapa pekan terakhir.

Kendati demikian, Perusahaan Umum Dearah (Perumda) Pasar Berintan belum melakukan evaluasi dalam waktu dekat. Adapun kepadatan dalam hari-hari terakhir, diklaim karena siklus awal Ramadan.

Direktur Utama Perumda Pasar Berintan Kota Cirebon, Akhyadi SE mengakui, belum bisa mengevaluasi secara menyeluruh program belanja secara online di delapan pasar tradisional Kota Cirebon. Sebab, program ini masih dalam tahapan uji coba.

Meksi demikian, ada sebagian konsumen yang sudah benar-benar memanfaatkan layanan belanja online.

“Masih berjalan, memang tidak bisa langsung banyak yang menggunakan layanan ini. Tapi, setiap hari paling tidak ada 5-15 pembeli online. Di setiap pasar jumlah pembeli online beda-beda,” kata Akhyadi, kepada Radar Cirebon, Jumat (24/4).

Akhyadi menyebutkan, setelah 14 hari berjalan sistem belanja online berjalan, evaluasi baru dilakukan. Seperti, kendala-kendala di lapangan dan masukan dari para pengelola unit pasar, akan jadi pertimbangan untuk terus membenahi program ini. Sehingga kedepannya diharapkan dapat lebih banyak yang mengakses.

Direktur Operasional dan Usaha PD Pasar Berintan, Maman Suryaman SSos menambahkan, meski evaluasi baru dilakukan pada 14 hari program berjalan, sejauh ini pihaknya terus memantau perkembangan hari ke hari. Juga laporan dari para pengelola unit pasar.

Dia mengklaim, sejauh ini laporan yang masuk ke dari delapan unit pasar tradisional relatif sudah berjalan dan mampu beradaptasi dengan sistem online.

“Sampai saat ini belum ada yang terhambat. Memang hanya sistem teknisnya saja yang disesuaikan dengan kebiasaan di masing-masing pasar,” katanya.

Adapun penerapan sistem online ini, diakui Maman, relatif beragam. Ada yang dibelanjakan langsung oleh staf unit pasar, ada yang kerjasama dengan kordinator dan IPP unit pasar.

Menurutnya, memang sejauh ini pihaknya tidak mematok sistem teknis yang baku untuk diterapkan di seluruh pasar yang diujicoba belanja online ini. Bahkan, ketika sudah dikaji dari hasil ujicoba ini, dimungkinkan hasil evaluasinya mengenai teknis pembelanjaan dan pengiriman ini diserahkan kepada kebiasaan yang memudahkan pelayanan di masing-masing pasar. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: