Terminal Cirendang Kembali Ditutup
Tuntutan Sopir Angkot 03-04 Dikabulkan, Aksi Mogok Berakhir KUNINGAN – Aksi mogok yang dilakukan para sopir angkot 03-04 selama empat hari membuat Pemkab Kuningan tidak tahan. Tuntutan para sopir angkot tersebut akhirnya dikabulkan. Mereka diizinkan untuk beroperasi sampai Sadamantra. Keputusan itu ditawarkan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan, Drs Jaka Chaerul dalam pertemuan dengan para sopir yang digelar di Terminal Tipe A Kertawangunan, kemarin (15/7). Dia menegaskan bahwa Terminal Cirendang diputuskan untuk ditutup kembali. ”Terminal Cirendang kami nyatakan ditutup lagi. Dan untuk angkot 03 dan 04 bisa beroperasi sampai ke Sadamantra,” ucap Jaka didampingi jajaran pengurus Organda, Satlantas Polres Kuningan dan juga jajaran Komisi C DPRD Kuningan dihadapan para sopir angkot 03, 04, 05, 08, 09 dan 062. Perubahan trayek itu berdampak pada angkot 062 jurusan Cilimus-Cirendang. Jaka mengatakan, angkot tersebut beroperasi sampai bundaran Cijoho kemudian masuk ke jalan baru Cijoho. Setelah melalui jalan baru Cijoho dimana terdapat perumahan Janaruga, angkot 062 keluar di Jalan raya Cirendang-Gunung Keling. ”Angkot 062 beroperasi ke bundaran Cijoho, lalu masuk jalan baru Cijoho dan keluar di jalan Cirendang-Gunung Keling. Kemudian turun ke bawah dan kembali lagi ke Cilimus,” jelasnya. Menurutnya, itulah upaya maksimalnya yang dirapatkan sampai tengah malam. Pihaknya berharap tawaran tersebut tidak merugikan semua pihak dan menjadi akhir dari kemelut. Ketua Komisi C Rana Suparman S.Sos bersama Momon C Sutresna, H Dede Ismail dan Idwan turut menghadapi para sopir angkot beserta para pengusahanya. Bahkan dalam pertemuan itu Komisi C mampu menengahi konfrontasi antara Dishub dengan para sopir angkot. ”Itulah tawaran dari Dishub bersama Fokorlantas. Tidak hanya mengizinkan angkot 03 dan 04 ke Sadamantra, tapi juga menawarkan agar angkot 062 Cilimusan mengelilingi jalan baru Cijoho. Dengan adanya angkot ke jalan baru Cijoho diharapkan merangsang minat masyarakat untuk membangun di sana,” kata Rana. Tawaran itu rupanya diterima oleh kedua belah pihak, baik angkot 03-04 maupun angkot 062 Cilimusan. Bagi mereka tawaran tersebut merupakan solusi yang tidak merugikan semua pihak. Namun di tengah kesepakatan itu muncul intrupsi dari sopir angkot 08 jurusan Lengkong-Cirendang. Mereka yang berjumlah 8 unit itu mengeluhkan jalur trayeknya yang bersinggungan dengan angkutan lain. Bukan hanya itu, untuk beroperasi sampai Sadamantra bagi mereka rute tersebut terlalu jauh. Musyawarah waktu itu berlangsung cukup demokratis. Meski angkot 08 cuma 8 unit namun aspirasi mereka diterima. Hingga forum memutuskan untuk mengecualikan angkot 8. Mereka dipersilahkan untuk beroperasi sampai Terminal Cirendang saja. Hingga proses rapat berakhir, para sopir angkot 08 pun akhirnya setuju dengan keputusan untuk menutup Terminal Cirendang. Mereka siap untuk melaksanakan trayek baru dari Lengkong ke Sadamantra. Dari keputusan itu, para sopir mengeluarkan harapan kepada aparat. Mereka meminta agar memperbanyak petugas guna menjaga ketertiban dan pengamanan trayek. Sehingga insiden yang pernah terjadi akibat gesekan antar sopir angkot itupun tidak terjadi lagi. Keputusan tersebut berlaku mulai Kamis (15/7) setelah rapat berakhir pukul 12.00. Kadishub Jaka Chaerul mengatakan, untuk SK bupati terkait hal itu akan dibuat segera. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: