Salat Jumat Jalan, Pendapatan Kas Masjid Menurun

INDRAMAYU - Sejumlah masjid di Indramayu masih bebas melaksanakan salat Jumat dengan pola jaga jarak antarjamaah yang diberlakukan oleh pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).

Pantauan Radar di Masjid Agung dan Islamic Centre Indramayu, tampak ratusan jamaah memadati kedua masjid terbesar di Kota Mangga itu. Warga menggelar salat Jumat perdana di awal bulan suci Ramadan 1441 H/ 2020 M, meski jumlah jamaah mengalami penurunan.

\"Meski tak ada larangan tapi jumlahnya berkurang. Padahal sebelum ramai penyebaran virus Corono, masjid yang lokasinya persis di depan kantor Pendopo Indramayu itu selalu membeludak. Sehingga berdampak pada pendapatan kas masjid turun drastis hingga 70 persen,\" jelas pengurus DKM Masjid Agung, Ustad Ramdani usai ditemui salat Jumat.

Dia menegaskan, sesuai imbauan Bupati Indramayu agar salat Tarawih di rumah, DKM mengikuti apa yang menjadi anjuran pemerintah daerah. Tapi untuk salat Jumat, masih diberlakukan karena Indramayu bukan masuk zona merah. Namun demikian, kata dia, kalau memang situasi berubah dan pandemi Covid-19 terus mengganas dengan terpaksa salat di rumah saja.

Menurunnya jumlah jamaah yang melaksanakan salat Jumat, sehingga mempersulit biaya operasional pengeluaran yang menjadi beban tanggungan masjid. Biaya operasional tiap bulannya, seperti bayar rekening PDAM dan rekening listrik ke PLN.

\"Pendapatan dari kotak amal saat salat Jumat, biasanya Rp12 juta, kini hanya Rp3,6 juta saja. Kami berharap wabah Covid-19 ini segera berakhir, mengharap keberkahan Ramadan tahun ini,\" harapnya.

Pelaksanaan salat Jumat juga dilakukan oleh DKM Masjid Islamic Centre, meski untuk salat Tarawih terpaksa dibatalkan. Sebab adanya imbauan dari plt Bupati Indramayu H Taufik Hidayat agar umat Islam salat di rumah. \"Kami selaku pengurus DKM tetap akan menjalankan himbauan plt Bupati Indramayu. Tapi untuk salat Jumat tetap melaksanakan,\" jelas Ahmad Hammam SPdI, pengurus DKM Masjid Islamic Centre Syekh Abdul Manan. (dun)

Sumber: