Belum Ada Titik Terang Penemuan Dinamit

Belum Ada Titik Terang Penemuan Dinamit

JAKARTA - Keberadaan 250 dinamit yang hilang dirampok orang tak dikenal di PT Batusarana Persada, Jawa Barat beberapa waktu lalu, hingga kini masih misterius. Bahkan pihak Polri menyatakan belum menemukan titik terang pencarian dinamit yang hilang tersebut. Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Brigjen Ronny F Sompie mengatakan, polisi masih melakukan pelacakan terhadap dinamit tersebut. Bahkan dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk membantu aparat kepolisian mengungkap keberadaan dinamit jenis superpower milik perusahaan tambang tersebut. \"Justru kami membutuhkan bantuan dari rekan-rekan, mungkin ada masyarakat yang mengetahui adanya dinamit yang hilang ini bisa memberikan informasi kepada Mabes Polri atau Polda Jawa Barat,\" ungkapnya di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, kemarin (1/7). Selain itu, pihaknya berencana menyebarluaskan foto rupa dinamit yang kehilangannya sempat menggemparkan tersebut, agar diketahui khalayak umum. \"Jadi sebenarnya ukuran dinamit itu 20 cm x 5 cm dengan berat 200 gr. Sementara itu bentuknya seperti sosis. Daya ledaknya sementara laporan dari Kapolda Jabar adalah low explosive (daya ledak rendah, red),\" paparnya. Dia juga menambahkan, dinamit tersebut tidak dilengkapi dengan detonator. \"Detonatornya tidak ada yang hilang,\" katanya dengan yakin. Sementara ini, Ronny mengatakan pihaknya telah memeriksa 15 orang sebagai saksi sekaligus dinyatakan \"dicurigai\". Mereka di antaranya sopir truk, kondektur, dua orang anggota pengamanan dari Brimob, pegawai perusahaan penerima dinamit, dan juga perusahaan yang mengirim dinamit. \"15 orang tersebut kan kami curigai. Artinya mungkin mereka terlibat atau mengetahui kejadian tersebut. Dari sana kita akan telusuri,\" ujarnya. Di Lokasi yang sama, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai polisi telah lalai dalam menjalankan tugasnya untuk mengawal truk yang berisi bahan peledak tersebut. Sehingga mengakibatkan 250 dinamit yang diangkut oleh truk dari arah Subang menuju Bogor dirampok. \"Cuma dikawal dua orang, padahal yang dikawal truk, tengah malam lagi, pasti kan susah itu,\" cetusnya. JK berpendapat bahwa seharusnya truk yang bermuatan bahan peledak tersebut dikawal lebih ketat. \"Sudah jelas bahwa hilangnya dinamit itu karena kekurangan pengawasan,\" katanya kepada wartawan, kemarin. Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu juga berharap agar aparat kepolisian segera mengungkap hilangnya ke-250 dinamit itu. \"Saya berharap pihak kepolisian bisa menemukan dinamit tersebut dan menjadikan situasi ini sebagai pengalaman, sehingga peristiwa serupa tidak terjadi di masa yang akan datang,\" harapnya. (dod)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: