Walikota Minta Maaf Pembangunan Tidak Maksimal

Walikota Minta Maaf Pembangunan Tidak Maksimal

WABAH corona virus disease (covid-19) membuat realisasi sejumlah proyek tertunda. Beberapa pekerjaan yang digadang-gadang bakal mengubah wajah Kota Cirebon tidak bisa dilaksanakan tahun ini. Termasuk yang sudah menjadi visi dan misi walikota-wakil walikota.

Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH menjelaskan, penundaan proyek-proyek ini terpaksa dilakukan, sebagai konsekuensi dampak covid-19. “Kita menghadapi ada kepentingan masyarakat yang lebih besar. Jadi anggaran proyek-proyek ini dananya direlokasi untuk kepentingan besar. Dengan berat hati harus menerima itu,” kata Azis, kepada Radar Cirebon, Rabu (29/4).

Kondisi ini menurut walikota terjadi di semua sektor. Pemerintah Kota Cirebon juga mesti melakukan rasionalisasi anggaran untuk mengatasi wabah covid-19. Meski ada juga pembangunan yang terus berjalan. Sebab, ada beberapa anggaran yang tidak bisa direalokasi. Misalnya, dana kebersihan, listrik dan lain sebagainya.

Bahkan program Cirebon Bersih dan Hijau 2020 yang digadang-gadang tahun ini terwujud, sebagian programnya harus tertunda. Untuk program ini, memang masih ada beberapa yang berjalan kendati tidak maksimal seperti yang menjadi ekspektasi. “Itu Perjuangan awal ketika kami menyusun. Apa mau dikata ini bencana nasional,” tandasnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan penelitian dan Pegembangan Daerah (BP4D), Arif Kurniawan menambahkan, beberapa proyek yang ditunda karena wabah covid-19 diantaranya penataan trotoar Jalan Siliwangi  dan Jalan RA Kartini, pembangunan Monumen Pedati Gede Pekalangan, revitalisasi Lapangan Kebumen, Kampung Wisata Religi Benda Kerep, dan Kampung Wisata Seni Kanoman Utara.

“Ini terpaksa dilakukan karena dananya dialokasikan untuk penanganan covid-19. Apalagi proyek dari dana provinsi seperti penataan Kampung Benda dan Kampung Seni Kanoman dibatalkan oleh provinsi,” katanya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: