Pedagang Was-was, Minta Kompensasi Tetap Boleh Jualan

Pedagang Was-was, Minta Kompensasi Tetap Boleh Jualan

CIREBON - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Cirebon, mendapat respons dari pedagang di Pasar Tegalgubug. Sebagai pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara, pasar tersebut mendatangkan para pedagang dari berbagai daerah. Karena itu, para pedagang berharap tetap bisa berjualan di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Pasar Tegalgubug, H Ismail Fahmi menuturkan, hingga saat ini, belum ada regulasi yang jelas terkait penerapan PSBB. Menurutnya, saat PSBB diterapkan, operasional pasar tetap bisa berjalan, sesuai regulasi pembatasan jam operasional.

\"Sebagian besar pedagang berasal dari luar kota. Mereka berharap saat PSBB, bisa tetap berjualan di sini. Sekitar 20 pedagang dari luar kota sudah meminta surat keterangan dari kami, yang menerangkan mereka sebagai pedagang agar bisa tetap masuk dan berjualan,\" paparnya.

Pihaknya berencana akan memberikan surat keterangan tersebut, khususnya pada beberapa pedagang dari luar kota, agar bisa tetap berjualan. Pasalnya, meski PSBB yang merupakan upaya pencegahan penyebaran Covid-19, ekonomi harus tetap berjalan. \"Ini merupakan satu-satunya usaha mereka. Pemerintah pun belum bisa mengcover kebutuhan seluruh masyarakat. Saya harap mereka bisa tetap berjualan dengan menerapkan regulasi yang ada,\" ungkapnya.

Beberapa dari para pedagang yang ada pun saat ini telah mengantongi surat keterangan sehat dari wilayahnya. Hal tersebut diharapkan Ismail, bisa dilakukan seluruh pedagang. Pihaknya kini dengan tegas terus mengingatkan agar para pedagang senantiasa menaati protokol yang ada, seperti menggunakan masker dan menjaga selalu kebersihan dengan salah satunya menyediakan alat cuci tangan juga handsanitizer. \"Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 tetap kami lakukan,\" tegasnya.

Pihaknya berharap, regulasi PSBB bisa diperjelas dan arahan segera diberikan. Pengelola pasar pun berharap bisa ikut membahas bersama penerapan PSBB ini, terutama regulasi yang akan diterapkan di pasar. \"Saat ini, kami terus memberikan pemahaman bahwa PSBB bukan suatu hal yang harus ditakuti,\" ungkapnya.

Sementara itu, pantauan Radar Cirebon kemarin (5/5), situasi Pasar Tegalgubug menjelang PSBB masih berjalan seperti biasa. Para pedagang dari berbagai daerah masih berjualan seperti baisanya. Namun, terjadi penurunan jumlah pengunjung atau pembeli. Hal ini dampak dari penyebaran berita hoax yang menyebutkan sejumlah ruas jalan, terutama yang menuju Pasar Tegalgubug ditutup dampak dari penerapan PSBB.

\"Dari berita hoax tersebut, turut berdampak pada kunjungan. Per hari ini (5/5), terjadi penurunan pembeli. Kami harap masyarakat bisa lebih cerdas,\" tukasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: