Masjid Tua dan Bersejarah di Cirebon: Al Karomah, Dulu dan Kini Tetap Warna Merah

Masjid Tua dan Bersejarah di Cirebon: Al Karomah, Dulu dan Kini Tetap Warna Merah

Di Kota Cirebon ada Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Masjid Merah Panjunan, di Kabupaten Cirebon ada Masjid Al Karomah. Sekilas arsitektur tiga masjid ini mirip. Hingga kini masih terjaga keasliannya dan menjadi magnet bagi pengunjung dari luar kota maupun luar negeri.

LAPORAN: ANDRI WIGUNA, Cirebon

MASJID Al Karomah atau disebut juga Masjid Kramat yang merupakan salah satu masjid tua di Cirebon itu berada di Desa Depok, Kecamatan Depok. Tidak sulit menemukan masjid peninggalan para wali ini.

Meskipun tidak berdiri di pinggir jalan raya, tapi keberadaannya bisa dengan mudah diketahui. Baik lewat aplikasi smartphone atau lewat papan petunjuk yang dengan jelas terpampang di pinggir jalan besar.

Dari arah Pasar Jamblang, posisi masjid ini ada di sisi sebelah kanan. Di mana posisi masjid akan ditemukan setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit dan melewati Balai Desa Depok. Letak masjid ini persis berada di samping sungai besar. Di depannya terdapat hamparan lahan pertanian.

Akses menuju masjid sudah sangat bagus. Bahkan jalan menuju lokasi tersebut sudah di-hotmix.

Kesan pertama ketika sampai di masjid tersebut, ingatan langsung tertuju ke Masjid Merah Panjunan dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Tampak arsitek dan ornamennya begitu mirip. Sehingga salah seorang marbot masjid, Hasyim (55), meyakini Masjid Al Karomah atau Masjid Kramat didirikan sezaman dengan Masjid Merah Panjunan ataupun Masjid Sang Cipta Rasa.

“Ini masjid tua sekali. Diyakini dibangun sezaman dengan masjid tua yang di Kota Cirebon. Namanya Masjid Al Karomah, dipercaya dibangun oleh para wali. Kalau bangunan aslinya yang paling depan. Setelah itu ada penambaham dan perluasan sampai totalnya sekarang ada empat ruangan. Dari dulu warna catnya merah, kita pertahankan sampai sekarang,” ujarnya kepada Radar Cirebon.

Masjid Al Karomah terdiri dari empat ruangan utama. Ruangan pertama adalah ruangan asli yang berada paling depan. Ruangan kedua berada persis di belakangnya dan masih masuk bagian dalam masjid.

Kemudian ruangan ketiga adalah teras masjid. Lalu ruangan keempat adalah pendopo tempat istirahat atau tempat jamaah beriktikaf.

Pengunjung Masjid Al Karomah datang dari berbagai penjuru nusantara. Juga luar negeri. Beberapa waktu lalu ada pengunjung dari Turki yang datang karena penasaran dengan sejarah Masjid Al Karomah.

“Kalau pengunjung dari berbagai daerah selalu banyak setiap harinya. Tapi setelah ada virus corona disetop dulu. Sekarang yang datang ke sini paling warga di sekitar sini saja,” jelas Hasyim.

Masjid Al Karomah kini menjadi salah satu situs yang teregister di Pemkab Cirebon. Masjid ini diperkirakan sudah berumur ratusan tahun.

“Saya tidak hafal umur pastinya. Di sini masjidnya cuma satu. Tidak ada masjid desa. Masjid desa ya di sini juga. Komponen utamanya adalah kayu jati dan bata merah. Pintu masuknya dulu ada 1, sekarang 3. Tidak terlalu tinggi biar pegunjung yang masuk harus menunduk sebagai bentuk sopan santun,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: