Camat Malausma Bantah Korban Cigintung Kekurangan Makanan

Camat Malausma Bantah Korban Cigintung Kekurangan Makanan

MALAUSMA - Camat Malausma Moch Hapidin BA membantah jika warga korban bencana alam pergerakan struktur tanah Dusun Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, mulai mengalami kekurangan makanan. “Pernyataan yang telah disampaikan oleh salah satu anggota pokja itu tidak benar adanya,” ujar Camat Hapidin kepada Radar saat ditemui di tempat kerjanya, kemarin (3/7). Dikatakannya, sebab sampai sejauh ini sebetulnya persediaan makanan untuk warga korban bencana alam pergerakan struktur tanah yang menimpa Dusun Cigintung Desa Cimuncang Kecamatan Malausma, stok atau persediaan makanan masih lebih dari mencukupi. Jajaran Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Malausma tidak pernah lepas untuk selalu mengadakan pemantauan atau koordinasi dengan pihak aparat Pemerintah Desa Cimuncang dan dengan para pengurus pokja. Bahkan, dari hasil data yang diperolehnya di lapangan untuk persediaan kebutuhan beras saja total stoknya mencapai 17 ton, dan 5 ton sudah tersalurkan kepada warga korban bencana alam. “Jadi hingga saat ini kami masih memiliki stok beras sebanyak 12 ton lagi. Hanya saja, karena mengingat gudang penyimpanan makanan yang kapasitasnya terbatas, maka untuk sementara waktu penyimpanan stok beras itu dititipkan di gudang milik BP4K,” bebernya. Termasuk untuk persedian kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) lainnya, seperti halnya mi instan, botan, minyak goreng, gula, kopi, susu kaleng stoknya masih mencukupi. Dan untuk paket sembako hingga sampai dengan Rabu (3/7) sekitar pukul 10.00 WIB, telah disalurkan bantuan paket sembako dalam bentuk beras 5 kg, mi instan 2 bungkus, botan 1 kaleng, minyak goreng ¼ liter, gula ¼ kg, kopi 1 bungkus, susu 1 kaleng, malkiss 1 bungkus, telah dibagikan kepada masing-masing kepala keluarga (KK). Secara lengkapnya stok berbagai kebutuhan sembako datanya ada di pihak pokja. “Oleh karena itu, tidak benar jika ada orang yang mengatakan persediaan makanan untuk warga korban mulai kekurangan. Tapi yang jelas hingga sampai saat ini stok makanan masih cukup,” tandasnya. Adapun untuk teknis penyaluran bantuan sembako kepada masing-masing kepala keluarga, pihak pokja telah mengatur sesuai dengan kebutuhan. Artinya dalam pelaksanaan penyalurannya tidak dilakukan dalam waktu sangat cepat dan sampai terlambat, akan tetapi mekanismenya diatur sedemikian rupa, hanya saja ada jeda waktu yang disesuaikan dengan jadwal penyalurannya. Juga tidak lepas disesuaikan dengan stok persediaan yang ada. Sehingga, diharapkan bantuan sembako tersebut bisa merata, dan sampai tepat pada waktunya dan bermanfaat guna membantu kelangsungan hidup para korban. Sebab, dari pihak pokja selalu mencatat bantuan baik yang masuk maupun mencatat bantuan yang telah disalurkannya. “Hal itu tujuannya untuk menghindari dugaan yang tidak diharapkan, termasuk tentang laporan keuangan semuanya tercatat di pihak pokja, yang suatu nanti bilamana dibutuhkan, data tersebut bisa diperlihatkan atau dapat menghubungi kepada pokja yang menangani keuangan, dan kami pun telah mendapatkan informasi tentang laporan soal keuangan tersebut,” pungkasnya. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: