Prioritaskan Korban Selamat Banjir Wasior

Prioritaskan Korban Selamat Banjir Wasior

\"\"JAKARTA - Pemerintah lebih memprioritaskan penanganan terhadap korban yang selamat dalam bencana banjir bandang di Distrik Wasior dan Distrik Wondiwai, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Hal ini disebabkan sulitnya medan untuk melakukan evakuasi jenazah para korban. “Sebagian besar wilayah terbenam Lumpur. Bahkan, ada yang sampai tiga meter. Karena itu, alat-alat berat dan personel sulit melakukan evakuasi jenazah,” ungkap Staf Khusus Presiden Bidang Otonomi Daerah, Velix Wanggai dalam diskusi di Jakarta kemarin (9/10). Selain kendala alam, tutur Velix, pemerintah juga kesulitan mendatangkan alat penyemprot lumpur dan alat pemotong kayu yang merintangi jalan sehingga kendaraan sulit mendekati lokasi. Kondisi tersebut sempat menyulitkan evakuasi korban luka ringan maupun luka berat. “Kabar baiknya, bandara, dan pelabuhan sudah pulih sehingga bantuan sudah bisa sampai ke Wasior. Tinggal didistribusikan,” katanya. Pulihnya bandara membuat pesawat pengangkut bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) dapat mendaratkan bahan makanan, perlengkapan bayi, dan alat-alat rumah tangga. PMI juga telah mengirimkan desinfektan, lampu darurat, tenda terpal, selimut, dan jas hujan. “Semua bantuan diangkut dengan pesawat kargo milik Ketua Umum PMI Jusuf Kalla,” terang Kepala Divisi Bantuan Bencana PMI Pusat Arifin M. Hadi. Relawan PMI kemarin juga mulai menyemprotkan desinfektan di sejumlah wilayah penemuan mayat karena mengeluarkan bau tidak sedap. Langkah itu dimaksudkan untuk menghindari penularan penyakit. Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Priyadi Kardono mengatakan, sampai kemarin sudah ditemukan 108 korban tewas. Selain itu, 76 orang hilang. Korban luka juga bertambah. Saat ini, tercatat 172 orang mengalami luka berat. Dari jumlah tersebut, 115 orang dirawat di RSUD Nabire dan sisanya di RSUD Manokwari. “Yang luka ringan 535 orang,” ujarnya. Sementara, jumlah pengungsi tercatat 1.049 orang saat ini berada di tenda pengungsian Manokwari. Sedangkan 135 orang ditampung di Nabire. (kuh/dwi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: