Indramayu Sinyal Perpanjang PSBB, Kuningan Muncul Kluster Cikaso

Indramayu Sinyal Perpanjang PSBB, Kuningan Muncul Kluster Cikaso

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tingkat Jabar berakhir besok, Selasa (19/5). Namun, pemda tingkat kota/kabupaten diberikan kewenangan untuk lanjut PSBB atau ikut mengakhirinya juga. Jumlah kasus positif Covid-19 menjadi pertimbangan.

=======================

KABUPATEN Indramayu memberikan sinyal perpanjang PSBB. Bertambahnya jumlah pasien positif corona, plus tingginya mobilitas warga dan kepadatan kerumunan orang sepekan jelang lebaran Idul Fitri 1441 H, maka kemungkinan PSBB diperpanjang.

Sinyal itu disampaikan Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu dr H Deden Bonni Koswara.

“Kemungkinan diperpanjang,” ujarnya, kemarin.

Selain soal perpanjangan PSBB, Deden juga akan menyampaikan keterangan resmi bertambahnya pasien yang terkonfirmasi Covid-19. Berdasarkan update data Covid-19 Kabupaten Indramayu sampai dengan Minggu (17/5) pukul 14.00, jumlah penderita positif virus corona bertambah menjadi 13 orang dengan tingkat kesembuhan 2 orang.

Informasi dihimpun, satu orang yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona itu merupakan warga Kecamatan Anjatan. Pasien laki-laki berusia 53 tahun tersebut juga diketahui berstatus PNS yang bekerja di lembaga BUMN Jakarta.

Mencegah penyebaran Covid-19 tidak meluas, tim gugus tugas telah melakukan pelacakan dan mengisolasi orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif. Terus bertambahnya jumlah pasien Covid-19, sejumlah pihak sepakat rencana PSBB Indramayu diperpanjang guna memberikan peringatan kepada masyarakat tentang bahayanya infeksi virus corona.

Perpanjangan PSBB Indramayu dinilai jadi langkah tepat mencegah penyebaran Covid-19 mengingat belum ditemukan vaksin pengobatan virus mematikan itu.

“PSBB ini sebenarnya sangat bagus untuk edukasi masif kepada masyarakat patuh protokol kesehatan. Kita berharap, PSBB jilid II nanti pihak berwenang lebih dapat memperketat aturan,” ujar Hamim, tokoh masyarakat Kecamatan Patrol.

Sebelumnya, Anggota DPRD Kabupaten Indramayu, Bhisma Panji Dhewanthara SSi Apt menilai pelaksanaan PSBB Indramayu Jilid I belum efektif membangun kesadaran kolektif masyarakat. Hal itu terlihat dari masih ramainya aktivitas masyarakat saat pelaksanaan PSBB. Termasuk di pelosok kampung.

Bahkan masih banyak warga yang kurang mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Seperti memakai masker, sarung tangan non medik, sosial distancing maupun physical distancing.

“Masih belum terbentuk kesadaran kolektif masyarakat tentang bahayanya virus Corona. Kita lihat bagaimana kegiatan masyarakat begitu semarak, seolah tidak seperti ada PSBB,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: