Menunggu Regenerasi Pesik Kuningan
KUNINGAN- Meski masih sedikit pemain dari wilayah utara Kuningan yang dilirik Pesik Kuningan, namun tidak menyurutkan generasi muda Desa Mandirancan untuk menggelar turnamen sepakbola. Sabtu (9/10) lalu, digelar turnamen sepakbola Mandirancan Cup 2 yang dibuka oleh Sekda Kuningan Drs Nandang Sudrajat. Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda melalui Sekda berharap, bakal lahir atlet-atlet sepakbola handal sehingga dapat memperkuat Pesik Kuningan yang saat ini masih berlaga di Divisi I Liga Indonesia. Bupati juga menilai bahwa sepakbola bisa melahirkan generasi muda sportif yang bisa menunjang pembangunan di segala bidang. “Apalagi jika diingat bahwa sepakbola adalah embrio dari seluruh olahraga masyarakat. Animo masyarakat terhadap olahraga bisa dilihat di lapangan sepakbola. Maka, pantas bila turnamen sepakbola mendapat tempat dan perhatian tertentu dari seluruh generasi muda,” ujar Nandang. Sementara itu, penasehat sekaligus promotor turnamen Drs H Asep Syarifudin SH MH menjelaskan, bahwa kegiatan turnamen tersebut berawal dari permintaan tim-tim sepakbola di wilayah Mandirancan. Selain itu juga untuk mengakomodir generasi muda yang memiliki talenta dan keinginan kuat untuk menggelar kegiatan positif. “Alhamdulillah, akhirnya kami bisa menyelenggarakan turnamen ini untuk kedua kalinya. Kedepan kami juga merencanakan kegiatan serupa dengan format dan pelaksanaan kegiatan yang lebih baik lagi. Semuanya bisa terwujud karena dukungan semua pihak, khususnya pemerintahan Kecamatan Mandirancan dan Kabupaten Kuningan,” jelas dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini. Turnamen sepakbola Mandirancan Cup 2 diikuti 24 kesebelasan dari wilayah Kecamatan Mandirancan, Kecamatan Pasawahan, dan Kecamatan Pancalang. Turnamen menggunakan sistem gugur dan setengah kompetisi ketika memasuki delapan besar. Ada yang unik dari peraturan turnamen di kecamatan yang berbatasan dengan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon tersebut. Panitia mengeluarkan peraturan di setiap tim harus ada dua pemain di atas 30 tahun yang bermain selama 2 x 45 menit. “Kami tetap mengedepankan pembinaan pemain lokal muda usia. Sehingga kami juga mengeluarkan persyaratan pemain harus berdomisili (memiliki KTP dan KK, red) di desa masing-masing peserta. Namun bukan berarti kami juga melupakan peran pemain-pemain senior sebagai contoh dan motivator di lapangan,” ujar Dudung Abdurahman Ssos, penanggung jawab turnamen saat ditemui Radar di sela-sela upacara pembukaan. Lapangan sepakbola Kecamatan Mandirancan yang terletak tepat di depan kantor Kecamatan Mandirancan, dipastikan akan ramai. Karena turnamen sepakbola Mandirancan Cup 2 akan berlangsung hingga 4 November mendatang. (iim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: