Merasa Dilecehkan Persita, KONI Desak Pemkab Putuskan Kerjasama

Merasa Dilecehkan Persita, KONI Desak Pemkab Putuskan Kerjasama

KUNINGAN – Lantaran dianggap ingkar janji, Pemkab Kuningan disarankan untuk memutuskan kerja sama penggunaan Stadion Mashud Wisnusaputra yang kini dijadikan home base Persita Tangerang. Pasalnya, pihak Persita dinilai melecehkan pemkab dengan tidak melaksanakan isi perjanjian. “Ada beberapa butir perjanjian yang tidak direalisasikan oleh pihak Persita. Saya kira ini merupakan bentuk pelecehan,” tandas Ketua 2 KONI Kuningan, H Ade Petruk SH MBA kepada wartawan usai rapat evaluasi porkab, kemarin (4/7). Dia mengakui, jika perjanjian kerja sama dilakukan antara Persita dengan Pemkab Kuningan. Namun untuk Stadion Mashud Wisnusaputra itu sendiri, di bawah pengelolaan KONI Kuningan. Sehingga dianggap wajar jika pengurus KONI mengusulkan pemutusan kerja sama kepada pemkab. Sebelumnya, terbangun kerja sama antara Persita Tanggerang dengan Pemkab Kuningan dalam penggunaan stadion Mashud Wisnusaputra. Stadion tersebut dijadikan home base Persita pada musim kompetisi Liga Supaer Indonesia (ISL) 2012-2013. Sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam meningkatkan prestasi atlet, Ade Petruk menyambut baik kerja sama tersebut dengan harapan akan memberikan manfaat bagi Kuningan. Oleh karenanya, beberapa kegiatan yang semula akan dilaksanakan di stadion, terpaksa harus dialihkan. Sebab Stadion Mashud sudah dikontrak oleh Persita dengan nilai kontrak sebesar Rp 7,5 juta setiap satu kali sewa pakai. “Kami terpaksa mengalah, sehingga saat Pesik Kuningan melawan Bogor dulu, tempat pertandingan dialihkan ke Stadion Windusengkahan. Tapi nyatanya malah ingkar janji,” ketus Ade. Dia mendesak Chief of Executive Persita untuk segera memenuhi kewajibannya sesuai dengan naskah perjanjian kerja sama. Sebab, bisa saja 3 sisa pertandingan yang akan menggunakan stadion Mashud terancam gagal. “Kalau Persita belum memenuhi kewajibannya, 3 sisa pertandingan terancam gagal,” tandasnya. Bupati H Aang Hamid Suganda sendiri telah mengirimkan surat kepada Chief Executive Persita Tangerang, Achmed Rully Zulfikar Iskandar pada 17 Mei lalu. Bunyi surat tersebut mempertanyakan dan menagih janji Persita yang sudah 5 bulan berjalan terdapat beberapa poin yang belum direalisasi. Termasuk janji melakukan perbaikan sekaligus penambahan 40 buah lampu (@ 1000 watt). Surat bupati mendapat balasan. Direktur Operasional Persita Esko Apiandep, menyanggupi sewa tahap kedua senilai Rp 56.250.000 hendak dibayar pertengahan Juni. Tapi ternyata, sudah masuk Juli janji tersebut tidak ditepati. “Ini merupakan pelecehan. Maka pada pertandingan Persita yang dijadwalkan bakal berhadapan dengan Persisam Samarinda, Minggu (7/7) lusa, dapat saja kami gagalkan kalau pada Sabtu tidak ada penyelesaian. Kami juga akan mengusulkan kepada pemkab untuk memutuskan kerja sama secara sepihak,” tegas atlet angkat berat itu. Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Persita H Tatang Hendri SSos mengaku, sudah membahas persoalan tersebut dengan pihak manajamen Persita. Bahkan sudah ada rencana untuk melunasi biaya sewa sehari sebelum pertandingan Minggu. “Sedangkan untuk penambahan kapasitas lampu stadion, masih mencari karena belum diperoleh lampu yang tipenya sama dengan yang sudah terpasang,” kelitnya. Berdasarkan data yang diperoleh, masih ada tujuh dari sisa pertandingan dan tiga di antaranya kesempatan bagi Persita Tangerang sebagai tuan rumah. Di antaranya, Persita melawan Persisam Samarinda pada Minggu (7/7), lalu setelah Lebaran Persita berhadapan dengan Persiram Raja Ampat pada Selasa (20/8). Terakhir Persita melawan Persidafon Sorong pada Minggu (25/8). Semuanya menggunakan stadion Mashud Wisnusaputra. (ded)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: