Tersangkakan Anas, KPK Dinilai Terima Pesanan Orang Besar

Tersangkakan Anas, KPK Dinilai Terima Pesanan Orang Besar

JAKARTA - Mantan Politikus Partai Demokrat (PD), Ma\"mun Murod Albarbasy mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan politisasi dalam kasus mantan Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum. Alasannya, hampir 4,5 bulan Anas ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi Proyek Hambalang, namun tidak ada hasil kerja baru dari KPK. Malah komisi itu melalui juru bicaranya, Johan Budi menyebut Anas diduga terlibat kasus lainnya. Bukan hanya itu, KPK juga menyampaikan kaitan Kongres PD dengan dana Hambalang. Karena itu, Ma\"mun menilai tidak ada perkembangan dalam kasus Anas. \"Kalau hanya dua hal ini yang disampaikan, lantas apanya yang baru? Ini kan sama dengan yang disampaikn Johan Budi saat tetapkan Anas sebagai tersangka. Ini juga kan persis ocehan Nazaruddin (mantan bendahara umum PD) jauh hari sebelum Anas ditersangkakan. Mana data atau bukti hukum yang baru,\" ujar Ma\"mun saat dihubungi, Jumat (5/7). Loyalis Anas itu menegaskan, tugas KPK mencari bukti hukum bukan untuk menduga-duga. Dengan tidak adanya bukti hukum yang baru, Ma\"mun semakin yakin kasus Anas sarat politik. \"Kasus Anas hanyalah \"pesanan\" dari \"orang besar\" negeri ini. KPK memang selalu tumpul ketika berhadapan dengan \"penguasa raksasa\",\" ucap Ma\"mun. Menurut dia, berbagai pihak yang sudah dimintai keterangan beberapa di antaranya tidak ada kaitan apapun. Ia mencontohkan pemeriksaan terhadap supirnya Politikus Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika. \"Wong mengaitkan Gede Pasek dengan kasus Hambalang saja susah apalagi supirnya,\" ujarnya. (gil/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: