Cegah Spionase, AS Bakal Usir Mahasiswa China

Cegah Spionase, AS Bakal Usir Mahasiswa China

WASHINGTON - Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan langkah pengusiran terhadap ribuan mahasiswa pascasarjana Tiongkok, sebagai upaya pencegahan spionase.

Mengutip Straitstimes seperti dikutip JPNN.com, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo membenarkan rencana Trump tersebut.

\"Bahwa siswa Tiongkok tidak boleh berada di sini di sekolah-sekolah AS untuk memata-matai,” tegasnya.

Sementara itu, seorang pejabat administrasi Trump mengatakan, presiden sedang mempertimbangkan proposal yang sudah berumur berbulan-bulan untuk mencabut visa pelajar yang berafiliasi dengan lembaga pendidikan di China, yang terkait dengan Tentara Pembebasan Rakyat ataupun intelijen Tiongkok.

Tidak itu saja. Trump juga sedang mengupayakan sanksi terhadap para pejabat Tiongkok, yang bertanggung jawab atas pemberlakuan Undang-Undang Keamanan di Hongkong. Sanksi itu terkait dengan perjalanan dan keuangan.

\"Kami akan mengumumkan apa yang kami lakukan besok sehubungan dengan China. Dan kami tidak senang dengan China,\" kata Trump kepada wartawan dalam sebuah acara.

\"Kami tidak senang dengan apa yang terjadi. Di seluruh dunia orang menderita, 186 negara. Di seluruh dunia mereka menderita. Kami tidak senang,\" kecamnya.

Terkait pertimbangan dari proposal pencabutan visa, ternyata telah menghadapi perlawanan serius dari universitas-universitas AS dan organisasi ilmiah yang bergantung pada mahasiswa Tiongkok.

Lembaga-lembaga itu juga takut akan kemungkinan tindakan balasan dari Beijing yang dapat membatasi akses mahasiswa dan pendidik AS di Tiongkok.

\"Kami sangat khawatir tentang seberapa luas ini akan diterapkan. Dan kami khawatir itu dapat mengirim pesan bahwa kami tidak lagi menyambut mahasiswa dan cendekiawan berbakat dari seluruh dunia,\" kata direktur hubungan pemerintah di Dewan Pendidikan Amerika, Sarah Spreitzer, seperti dilansir AP.

\"Kami tidak memiliki banyak perincian tentang bagaimana mereka akan mendefinisikan ikatan ke universitas-universitas China, jenis universitas yang ditargetkan, apa indikatornya menyatakan itu ada ikatan dengan militer Tiongkok,\" sambungnya lagi.

Spreitzer juga mengkhawatirkan jika situasinya terbalik dan negara lain memberlakukan hal yang sama.

AS menampung 133.396 mahasiswa pascasarjana asal Tiongkok pada tahun akademik 2018-2019, dan mereka merupakan 36,1 persen dari semua mahasiswa pascasarjana internasional, menurut data Institute of International Education.

Secara keseluruhan, ada 369.548 siswa dari Tiongkok atau 33,7 persen dari total mahasiswa internasional dan menyumbang hampir USD 15 miliar untuk ekonomi AS pada 2018. (mg8/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: