Bangkitkan Sektor Pariwisata

Bangkitkan Sektor Pariwisata

CIREBON- Sektor pariwisata di Jawa Barat ikut menelan pil pahit dampak mewabahnya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Angka kunjungan hingga okupansi perhotelan terjun bebas.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat, Dr Dedi Taufik mencatat angka okupansi sektor perhotelan terjun bebas. Rata-rata tingkat hunian hanya 3 persen terhitung sejak Maret. “Okupansi 3 persen itu termasuk tinggi untuk kondisi sekarang. Banyak hotel memilih untuk tutup dan merumahkan para karyawannya,” kata Dedi.

Dampak dari Pandemi Covid-19, kata Dedi, sektor pariwisata sangat merasakan. Industri lainnya, seperti kebudayaan juga terpuruk. Angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Barat tercatat turun hingga 16 persen, sedangkan untuk angka kunjungan wisatawan domestik turun jauh hingga 60 persen.

Pemprov Jabar, mencanangkan strategi lima pilar untuk normalisasi. Saat era new normal mulai digelorakan sekarang ini, sektor pariwisata di Jawa Barat ancang-ancang untuk rebound. Fase pertama dimulai pada bulan Juni hingga akhir tahun 2020 mendatang.

Setelah itu, sudah akan disiapkan fase-fase selanjutnya untuk memulihkan kembali kondisi pariwisata dan kebudayaan di Jawa Barat agar tidak terlalu berdampak panjang pasca wabah Covid-19 ini.

DT –sapaan akrabnya- menganggap perlu ada percepatan, atau recovery ekonomi di sektor pariwisata. Diharapkan, perbaikan dapat terjadi di periode Juni-Desember. Sehingga Januari 2021, di Jawa Barat masuk fase normalisasi.

Tentunya, fase-fase itu dapat terlewati dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Tempat-tempat umum wajib menyediakan tempat cuci tangan, dan warga yang beraktivitas perlu ditekankan menggunakan masker, cuci tangan, juga jaga jarak. \"Semua upaya ini harus didukung oleh masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan,\" tandasnya.

DT menyinggung Kota dan Kabupaten Cirebon yang masuk dalam zona biru, dan sudah membuka tempat wisata juga mall. Di Jawa Barat baru Cirebon yang melakukan ini. Dan perlu didukung oleh masyarakatnya dalam penerapan protokol kesehatan saat beraktivitas. “New normal tapi kewaspadaan tetal kita perhatikan,” tegasnya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: