Qomar-Subhan dan Sunjaya-Gotas Bersaing Ketat

Qomar-Subhan dan Sunjaya-Gotas Bersaing Ketat

CIREBON – Pasangan calon bupati-wabup Cirebon, Nurul Qomar-Subhan (Marhaban) dan Sunjaya Purwadi-Tasiya Soemadi Al Gotas (Jago) bersaing ketat dalam survei yang digelar Radar Cirebon kerja sama dengan Lembaga Survei Parameter. Dua pasangan itu sama-sama meraih 33,7 persen kategori kandidat yang paling pantas dipilih, jauh meninggalkan empat pasangan lainnya. Survei kali kedua ini mengambil sampel di empat kecamatan yakni Kecamatan Greged, Kedawung, Mundu, dan Talun. Untuk kategori pasangan yang paling pantas dipilih, setelah pasangan Qomar-Subhan dan Sunjaya Purwadi-Tasiya Soemadi Al Gotas yang sama-sama meraih 33,7 persen, disusul Muh Luthfi-Ratu Arimbi dengan 9,5 persen pemilih, kemudian Sri Heviyana-Rakhmat memperoleh 8,4 persen, dan Ason Sukasa-Elang Kusnandar meraih 5,3 persen. Sementara pasangan yang maju lewat jalur independen tak mendapatkan suara. Kemudian pada kategori yang paling disukai, pasangan Qomar-Subhan yang diusung Demokrat-Gerindra itu, mendapat angka terbanyak sebesar 36,8 persen. Di posisi selanjutnya Sunjaya-Tasiya Soemadi Al Gotas meraih 32,6 persen, dan Sri Heviyana-Rakhmat sebesar 10,5 persen. Dari enam pasangan calon bupati yang paling banyak diketahui responden, Qomar-Subhan kembali memenanginya dengan 45,3 persen. Terbesar kedua ditempati pasangan Sunjaya-Tasiya Al Gotas sebesar 30,5 persen, sedangkan terbesar ketiga pasangan Sri Heviyana-Rakhmat sebesar 10,5 persen. Sedangkan untuk kategori usia, responden yang paling banyak memilih adalah 31-40 tahun sebesar 30,5 persen dan kategori 17-21 tahun merupakan responden terkecil sebesar 7,4 persen. Kategori jenis kelamin yang paling banyak menjadi responden adalah perempuan sebesar 56,8 persen, sedangkan laki-laki 43,2 persen. Lalu, profil respoden dilihat dari tingkat pendapatan, maka pendapatan kurang dari Rp1 juta merupakan responden terbanyak sebesar 54,7 persen. Untuk terbesar kedua kategori pendapatan Rp1-2 juta sebesar 31,6 persen dan kategori pendapatan Rp4,1-Rp5 juta adalah yang terkecil sebesar 1,1 persen. Untuk pendidikan, responden paling banyak adalah SD sebesar 44,2 persen, disusul SMA sebesar 23,2 persen. Adapun tingkat pendidikan responden terkecil yaitu sarjana sebesar 3,2 persen. Direktur Eksekutif Parameter Agus Aribowo MM membeberkan, hasil survei terutama kategori paling pantas dipilih, ada dua pasangan calon yakni Qomar-Subhan dan Sunjaya Purwadi-Tasiya Al Gotas tertinggi. Namun, meski keduanya memiliki persentase yang sama, namun pasangan Sunjaya-Tasiya Al Gotas lebih unggul dalam distribusi perolehan suara. \"Sunjaya-Gotas dari distribusi perolehan suara di empat kecamatan ini merata, mereka unggul dalam hal ini,\" ujarnya. Sementara, lanjut dia, pasangan Heviyana-Rahmat dan Moh Luthfi-Ratu Arimbi sangat bersaing ketat untuk menempati posisi ketiga dalam hal keterpilihan. \"Saya lihat kalau dari pasangan Luthfi-Arimbi, mereka sudah optimal untuk wilayah ini. Kalau untuk Heviyana, dia masih mengandalkan statusnya sebagai istri bupati,\" terangnya. \"Di mana pun Qomar, pasti dikenal, karena background dia artis. Untuk wilayah III Cirebon, ya popularitasnya memang sudah tidak diragukan lagi. Ditambah kiprah dia di politik bukan sesuatu yang baru,\" tambahnya. Pendidikan masyarakat di Kabupaten Cirebon khususnya wilayah survei kali ini masih rendah. Namun, kata Ari, tingkat pendidikan tidak memengaruhi pengetahuan masyarakat tentang politik. \"Banyak yang pendidikannya rendah, tapi mereka melek politik. Bukan berarti pendidikan memengaruhi pengetahuan masyarakat tentang politik. Tapi mungkin yang jadi pusaran adalah pengetahuan sosok calon-calon yang tidak mereka ketahui,\" jelasnya. Seperti salah satu warga RW 02 Desa Greged Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon, Amini Yulianti. Amini mengaku tidak mengetahui calon-calon bupati dan wakilnya. \"Nggak tahu, siapa aja sih? Nggak ada yang saya kenal. Belum ada yang sosialisasi di sini,\" pungkasnya. (via/mik)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: