Panwaslu Desak Yudi Buka Mulut

Panwaslu Desak Yudi Buka Mulut

SUMBER– Ketua Panwaslu Kabupaten Cirebon, Nunu Sobari SH MH terus mendesak Sekretaris Umum DPC Partai Hanura, Yudi Aliyudin untuk buka mulut terkait tandatangan surat keputusan pendaftaran pasangan calon Hebat (Sri Heviyana Supardi–H Rakhmat) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Saya akan terus cecar pertanyaan kepada Yudi. Kalau juga tetap tidak membukan mulut, sumpah Ketua DPC Partai Hanura, H Rakhmat bahwa SK tersebut sudah ditandantangani oleh Yudi dan disaksikan dua orang saksi, berarti benar adanya,” ujar Nunu, kepada Radar, Minggu (7/7). Nunu mengaku, sampai saat ini pihaknya masih menunggu statemen dari Yudi. Apakah dia membantah atau tidak terkait ucapan H Rakhmat yang berani mengambil sumpah. Kalau Yudi membantah, maka Panwaslu akan mengkonfrontir keduanya. “Kalau Yudi tidak merasa tanda tangan, ya harus berani donk. Kalau tidak berani berarti itu betul, walaupun H Rakhmat tetap kencang mecat Yudi,” ungkapnya. Menurutnya, kalau Yudi sampai saat ini belum juga memberikan keterangan dan selalu no comment ketika dikonfirmasi, pihaknya tidak sungkan-sungkan untuk segera memplenokannya. “Kalau terus no comment, Panwaslu akan mengambil langkah, dengan melakukan pleno,” tegasnya. Rencananya, kata dia, pleno akan dilakukan secepatnya. Tapi, Yudi sempat meminta Panwaslu menunda pleno. Permintaan Yudi disampaikan lewat komunikasi lewat telepon genggam. “Saya tantang Yudi, kalau ente tidak jelas seperti ini akan saya plenokan hari ini. Tapi Yudi bilang nanti dulu, Senin atau Selasa saya akan menghadap lagi. Kalau sampai waktunya kadaluarsa, bisa-bisa saya akan dituntut sama pelapor nanti, dan saya bisa pidana,” tandasnya. Nunu kembali mengulas, sebelumnya Yudi dipanggil untuk mengklarifikasi persoalan tersebut, Kamis (4/7). Dalam kesempatan itu, Yudi tak banyak bicara dan hanya menyatakan, biarkan ketua DPC yang menjelaskan. Dan tepat pukul 14.00 WIB H Rakhmat hadir dan mengklarifikasi dibawah sumpah. Saat Rakhmat ditanya oleh Panwaslu, Rakhmat mengaku siap mempertahankan pengakuannya, termasuk ketika persoalan dibawa ke ranah hukum. Tapi untuk sementara ini, dirinya tidak ingin menduga-duga siapa diantara Yudi atau Rakhmat yang berbohong. “Rakhmat mengaku cukup dipersulit untuk meminta tandatangan Yudi. Saya tidak tahu proses yang dipersulit itu seperti apa, sampai akhirnya Yudi dipecat,” katanya. (sam) FOTO: SAMSUL HUDA / RADAR CIREBON MASIH MENUNGGU. Ketua Panwaslu Kabupaten Cirebon, Nunu Sobari SH MH masih menunggu klarifikasi Sekretaris DPC Partai Hanura, Yudi Aliyudin untuk memberikan keterangan.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: