Bulog Impor 1.000 Ton Daging Sapi

Bulog Impor 1.000 Ton Daging Sapi

JAKARTA- Jelang Ramadan, Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan siap mendatangkan sebanyak 1.000 ton daging sapi untuk kebutuhan masyarakat. Stok daging sapi itu senilai sekitar Rp65 miliar. Menurut Kabulog Sutarto Alimuso, stok daging sapi yang ada saat ini memang kurang sehingga Bulog meminta penambahan. \"Insya Allah kami akan datangkan sebanyak-banyaknya di bulan Ramadhan. Minimal 1.000 ton. Sekarang kan masih kurang,\" ujar Sutarto, di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (8/7). Komoditas sapi ini rencananya didatangkan dari Australia. Pengiriman akan didatangkan menggunakan kapal laut. Ia berharap stok daging sapi ini akan tiba di tanah air dalam waktu satu pekan ke depan. \"Izin yang diberikan kepada kami untuk impor pakai kapal laut. Kami saat ini sedang minta izin untuk bisa mengimpor menggunakan pesawat. Kalau pakai pesawat, kami bisa datangkan paling lambat pekan ini atau pekan depan,\" sambungnya. Meski demikian, Sutarto mengaku tidak mudah untuk meminta impor daging secepat yang ia perkirakan. Pengimpor, kata dia, umumnya punya perencanaan penjualan selama satu tahun. \"Produksi daging di Australia dan New Zealand sekarang ini sedang turun karena bulan-bulan begini kan memang sedang musim dingin, pada dasarnya sedang istirahat. Jadi tidak bisa mendadak-mendadak begitu,\" kata dia. Sementara itu, stok pangan pokok terutama beras selama bulan Ramadan, dipastikan aman.  Menurut Alimuso, stok beras yang dimiliki Bulog saat ini hampir mencapai tiga juta ton. Pada kondisi normal, jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama satu tahun. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir dengan kemungkinan harga yang melambung. \"Kita akan terus berusaha menambah persediaan beras sekitar 10.000 ton per hari. Jadi jangan khawatir,\" ujar Sutarto. Sutarto menambahkan untuk menjaga stabilitas harga beras pasca kenaikan harga BBM dan memasuki bulan Ramadan, Bulog siap melakukan operasi pasar. Ia mengaku Bulog telah melakukan operasi pasar sebanyak 32 ribu ton beras di sejumlah daerah. Operasi pasar itu menggunakan dua jenis beras, yaitu beras premium dan beras pemerintah. \"Kami akan terus lakukan operasi pasar. Selama harga masih ada kecenderungan naik, kami tidak akan ambil risiko. Kami akan lakukan operasi pasar. Berapa pun diperlukan, kami siap,\" tandasnya. (flo/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: