Kawasan Industri Brebes, Awas Mafia Tanah Gentayangan

BREBES - Kawasan Industri Brebes (KIB) sudah masuk dalam proyek strategis nasional (PSN). Melihat peluang cuan, tak ditampik para spekulan tanah bakal turus beraksi. Yang pada akhirnya dapat mengganggu iklim investasi itu sendiri.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Ratim menyebutkan, proyek KIB tetap berjalan. Pasalnya, Kabupaten Brebes sendiri sudah masuk Proyek Stategis Nasional (SPN).

“Kalau sudah masuk SPN, pemerintah pusat tidak akan lepas begitu saja. Tidak akan pernah meninggalkan, jadi tetap berjalan,” ungkapnya.

Tidak dipungkiri, kata dia, masalah pembiayaan menjadi salah satu permasalahan dalam pembebasan lahan di kawasan industri. Ditambah lagi, masih ada sebagian tanah yang belum bersertifikat.

“Masalah pembiayaan menjadi salah satu persoalan yang ada dalam pembebasan lahan. Dan itu juga sempat dibahas dengan pemerintah pusat,” ucapnya.

Data yang ada di DPMPTSP Brebes beberapa waktu lalu mencatat, ada 47 investor dari berbagai negara di dunia yang mengantre mengurus perizinan. Lantaran pandemi corona, mereka menanti kran perizinan kembali dibuka kembali. Namun demikian, sebagian investor sudah mengurus perizinan.

Menilik perkembangan terkini terkait hubungan Amerika Serikat-Tiongkok, Indonesia berpeluang memanfaatkan keuntungan. Sebab, rencananya perusahaan-perusahaan Amerika Serikat di negeri tirai bambun akan direlokasi. Indonesia cukup berpeluang menjadi destinasi selanjutnya.

 Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sedikitnya ada 150 perusahaan yang berpotensi hengkang dari Tiongkok. “Kami sudah mendata bahwa ada sekitar 150 perusahaan, 40 perusahaan dari Jepang, 110 perusahaan dari Amerika yang berpotensi keluar dari Tiongkok,” kata dia

Menurut Agus, negara-negara ASEAN tentunya akan berlomba-lomba menangkap peluang tersebut. Untuk itu Indonesia harus mempersiapkan diri.

Sebelumnya, Agus Gumiwang mengecek perkembangan pembangunan Kawasan Industri (KI) Brebes, sekaligus melihat kesiapan rencana relokasi pabrik-pabrik farmasi Amerika Serikat dari Tiongkok ke Indonesia. (yud/ded/zul/radar tegal)

Sumber: