Jaman Minta Jokowi Tidak Ragu Reshuffle Kabinet

Jaman Minta Jokowi Tidak Ragu Reshuffle Kabinet

JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) perihatin dengan Kabinet Bersatu Jilid II yang dinilai lambat dalam kinerja di tengah pandemi Covid-19. Sehingga kemarahan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hadapan para menterinya merupakan hal yang wajar.

Terlebih masyarakat memiliki espektasi lebih terhadap Kabinet Kerja Jilid 2 sebagai dream team. Karena sudah ada rekonsiliasi kubu 01 dan 02 usai Pilpres 2019.

\"Seharusnya tidak ada lagi penghalang di pemerintahan, parlemen maupun di lapangan untuk mewujudkan visi misi Indonesia Maju,\" kata Ketua Umum DPP Jaman, Iwan Dwi Laksono, dalam rilisnya yang diterima radarcirebon.com.

Baca juga:

Jokowi Blak-blakan, Kinerja Menterinya Tidak Ada Kemajuan Signifikan

Karena itu, Jaman mendesak Jokowi untuk segera melakukan reshuffle kabinetnya. Terutama menteri dan kepala lembaga yang tidak bagus performanya, lambat dan tidak mampu bertindak di situasi krisis.

\"Tentunya Jaman sebagai relawan sudah pasti selalu setia mengawal visi misi Indonesia Maju, sangat berharap Bapak Jokowi tidak ragu untuk bertindak sesuai hak prerogatifnya,\" tegas Iwan.

\"Sejauh ini kami melihat tidak ada gebrakan yang spektakuler, kecuali kegaduhan kontra produktif yang dilakukan para menteri-menteri kabinet yang tidak ada kerjanya dengan sungguh dan ikhlas,\" ucapnya.

Bahkan tidak ada satu pun terobosan maju untuk menyelesaikan persoalan pandemi Covid-19. Padahal ancaman krisis sudah di depan mata. \"Maka jika dibiarkan berlarut-larut akan semakin membahayakan bangsa dan negara,\" tegas pria yang akrab disapa Cak IDL itu.

Sejak awal pembentukan Kabinet Kerja Jilid 2, Jaman meragukan kapasitas dan kapabilitas susunan beberapa personel-personelnya. \"Berbeda dengan jilid pertama, yang banyak sekali kejutan yang menjadi \'new hope\' bangsa ini mengejar berbagai ketertinggalan,\" ujarnya.

Jaman juga menyayangkan Sekretariat Presiden baru mengunggah video berisi arahan presiden dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 28 Juni 2020. Padahala sidang kabinet paripurna di Istana Negara itu berlangsung 18 Juni 2020.

\"Kenapa baru dipublikasikan jelang 10 hari? Apa sebenernya yang ditutupi?\" kata IDL yang diamini Ketua DPD Jaman Jawa Barat, Yuda Khaidar Nawai.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi marah kepada para menterinya. Bahkan Jokowi mengancam akan membubarkan lembaga/kementerian yang dinilai masih bekerja normal di situasi krisis akibat pandemi Covid-19.

Saat menyampaikan arahannya, Jokowi terlihat sangat jengkel. Sebab, masih ada sejumlah menteri yang bekerja secara biasa-biasa saja dalam situasi seperti saat ini. Padahal, Jokowi menginginkan para menteri bekerja extraordinary.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: