Balong Parawali Diubah Menjadi Balong Biru

Reporter: Dian Arief Setiawan|
Editor: Dian Arief Setiawan|
Rabu 10-07-2013,16:33 WIB
Balong Parawali Diubah Menjadi Balong Biru

CIREBON-Cirebon merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang mempunyai tempat wisata ziarah yang banyak dikunjungi. Salah satunya seperti Pesanggrahan Balong Parawali petilasan Mbah Kuwu Sangkan Pangeran Cakrabuana dan Nyi Endang Geulis yang terletak di Desa Krandon kecamatan Talun Kabupaten Cirebon. Menurut juru kunci pesanggrahan,Karmita,pesanggrahan petilasan ini sudah ada sejak abad 15 Maseh saat pemerintahan Kerajaan Galuh Pakuan. \"Di dalam pesanggrahan ini, terdapat beberapa situs. Diantaranya, 3 balong, Sumur Tetes, Sumur Gua Gabah, Sumur Rezeki yang masing-masing mempunyai khasiatnya tersendiri,” katanya kepada radarcirebon.com. Pada awalnya, petilasan ini bernama Petilasan Pesanggrahan Balong Parawali. Akan tetapi pada tahun 2003 nama Balong Parawali oleh Kesultanan Kasepuhan diubah menjadi Petilasan Pesanggrahan Balong Biru Pangeran Cakrabuana dan Nyi Endang Geulis.(Ful/rcc) Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

Balong Parawali Diubah Menjadi Balong Biru 

CIREBON-Cirebon merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang mempunyai tempat wisata ziarah yang banyak dikunjungi. Salah satunya
seperti Pesanggrahan Balong Parawali petilasan Mbah Kuwu Sangkan Pangeran Cakrabuana dan Nyi Endang Geulis yang terletak di Desa Krandon kecamatan Talun Kabupaten Cirebon.


Menurut juru kunci pesanggrahan,Karmita,pesanggrahan petilasan ini sudah ada sejak abad 15 Maseh saat pemerintahan Kerajaan Galuh Pakuan. \"Di dalam pesanggrahan ini, terdapat beberapa situs. Diantaranya, 3 balong, Sumur Tetes, Sumur Gua Gabah, Sumur Rezeki yang masing-masing mempunyai khasiatnya tersendiri,” katanya kepada radarcirebon.com.




Pada awalnya, petilasan ini bernama Petilasan Pesanggrahan Balong Parawali. Akan tetapi pada tahun 2003 nama Balong Parawali oleh Kesultanan Kasepuhan diubah menjadi Petilasan Pesanggrahan Balong Biru Pangeran Cakrabuana dan Nyi Endang Geulis.(Ful/rcc)





 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 


 /* Style Definitions */
 table.MsoNormalTable
	{mso-style-name:\"Table Normal\";
	mso-tstyle-rowband-size:0;
	mso-tstyle-colband-size:0;
	mso-style-noshow:yes;
	mso-style-priority:99;
	mso-style-qformat:yes;
	mso-style-parent:\"\";
	mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
	mso-para-margin-top:0cm;
	mso-para-margin-right:0cm;
	mso-para-margin-bottom:10.0pt;
	mso-para-margin-left:0cm;
	line-height:115%;
	mso-pagination:widow-orphan;
	font-size:11.0pt;
	font-family:\"Calibri\",\"sans-serif\";
	mso-ascii-font-family:Calibri;
	mso-ascii-theme-font:minor-latin;
	mso-fareast-font-family:\"Times New Roman\";
	mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
	mso-hansi-font-family:Calibri;
	mso-hansi-theme-font:minor-latin;
	mso-bidi-font-family:\"Times New Roman\";
	mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}


                                    
                                

                                                                    


                                                                    

                                        
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News 

                                    

                                                                
                                
   
                                    

            


    


                                

                                

                                
Sumber: