Jangan Kaget, Harga Obat Corona Rp33,5 Juta

Jangan Kaget, Harga Obat Corona Rp33,5 Juta

JAKARTA - Remdesivir, obat yang diklaim bisa membantu pemulihan pasien corona virus disease (Covid-19), memiliki harga yang tidak murah. Sekitar USD2.340 atau setara dengan Rp33,5 juta.

Harga ini diberikan kepada orang-orang yang tercakup dalam program kesehatan pemerintah di Amerika Serikat dan negara maju lainnya.

Perusahaan pembuat obat tersebut, Gilead Sciences mengatakan bahwa harganya menjadi USD3.120 atau Rp44,7 juta untuk pasien dengan asuransi swasta. Jumlah yang dibayar pasien tergantung pada asuransi, pendapatan, dan faktor lainnya.

\"Kami berada di wilayah yang belum dipetakan dengan menetapkan harga obat baru, obat baru, dalam pandemi,\" kata kepala eksekutif Gilead, Dan O\'Day, kepada The Associated Press.

\"Kami percaya bahwa kami harus benar-benar menyimpang dari keadaan normal\" dan memberi harga obat untuk memastikan akses luas daripada hanya berdasarkan nilai pasien, katanya.

Hanya saja pengumuman harga obat corona remdesivir itu dengan cepat memicu kemarahan publik. Pasalnya pembayaran pajak mereka juga diinvestasikan untuk pengembangan obat tersebut.

\"Ini adalah harga tinggi untuk obat yang belum terbukti mengurangi angka kematian,\" kata Dr Steven Nissen dari Cleveland Clinic dalam email.

\"Mengingat sifat serius pandemi ini, saya lebih suka pemerintah mengambil alih produksi dan mendistribusikan obat secara gratis. Ini dikembangkan menggunakan dana pembayar pajak yang signifikan. \"

\"Remdesivir harus berada dalam domain publik\" karena obat tersebut menerima setidaknya US$ 70 juta (Rp1 triliun) dalam pendanaan publik untuk pengembangannya, katanya. \"Harganya mungkin baik-baik saja jika obat ini bisa menyelamatkan nyawa. (Tapi ini) Tidak. \"

Bagaimana dengan negara miskin? Di 127 negara miskin atau berpenghasilan menengah, Gilead mengizinkan pembuat obat corona generik untuk memasok obat.

Dua negara melakukan hal itu dengan harga obat remdesivir sekitar USD600 (Rp8,6 juta) per perawatan. (yud/AP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: