Berburu Takjil di Alun-alun Kejaksan
KEJAKSAN- Sore hari menjelang berbuka puasa selama momen bulan Ramadan, warga Cirebon dimanjakan dengan pasar dadakan di Alun-alun Kejaksan. Pasar yang digelar tiap tahun ini terbilang unik karena terjadi hanya di bulan Ramadan. Banyaknya referensi varian kuliner atau takjil, baik makanan maupun minuman yang dijajakan, membuat pengunjung punya banyak pilihan. Beberapa menu yang ditunggu-tunggu adalah kolak, dan ragam minuman es. Yang juga laris adalah asinan buah dan sayur, aneka es, dan aneka kue seperti risol dan pastel. Untuk menu utama, bisa mencoba gado-gado, gudeg, sate, hingga ayam bakar. Warga berbagai kalangan usia, nampak sudah memenuhi pasar dari pukul 16.00 hingga jelang beduk maghrib. Salah satu pengunjung, Santi (28), mengaku selalu mengunjungi Alun-alun Kejaksan tiap Ramadan. Selain bisa berburu makanan dan minuman untuk berbuka, ia juga berjalan-jalan sambil menungu datangnya waktu Magrib. \"Sambil cari menu berbuka juga bisa sambil ngabuburit,\" ungkapnya. Soal harga, Santi mengatakan harga di pasar Ramadan sangat sesuai dengan kantong keuangannya. \"Harganya gak terlalu mahal. Asyik aja sambil jalan-jalan,\" ucapnya. Warga lainnya adalah Yeni Nuriyani. Perempuan 34 tahun ini sempat kebingungan saat masuk kawasan pasar dadakan itu. “Semua makanan ada di sini. Jadi semangat memilihnya, tapi bingung sepertinya enak semua,” ujarnya yang terus memandang aneka penganan di sejumlah lapak pedagang, kemarin. Bagi Yeni, mendatangi pasar kaget itu menjadi salah satu rutinitasnya menjelang sore selama Ramadan. “Selain ngabuburit, juga berburu menu buka puasa,” katanya. Ia mengaku cukup puas dengan aneka masakan dan kue yang dijual di pasar itu. “Tempatnya juga bersih dan strategis,” kata warga Kesambi itu. Selain para pembeli yang dimanjakan dengan aneka kuliner, pasar Ramadan juga mendatangkan rezeki tersendiri bagi para pedagang. Salah satunya pedagang es serut, Afif (30). Ia yang sehari-hari berjualan di Jl Kartini, khusus untuk bulan Ramadan ia ikut berjualan di Alun-alun Kejaksan. Diakuinya, dengan adanya kegiatan di Alun-alun bisa membantu dirinya untuk menjajakan minuman yang dijual. \"Ini yang keenam kalinya saya ikut. Pendapatan per harinya lumayan, walau harus membayar Rp10.000/harinya ke pihak panitia untuk akomodasi tenda,\" katanya. “Keuntungan bisa naik 50 persen,” ujar Mariam (55), salah satu pedagang es kelapa yang telah tujuh tahun berjualan di lokasi tersebut. (jml/mik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: