Arab Saudi Bangun Proyek Rp11.588 Triliun
RIYADH- Kerajaan Arab Saudi mulai merealisasikan visi ambisius untuk menjadikan Riyadh sebagai pusat ekonomi, sosial, dan budaya di Timur Tengah pada 2030. Termasuk dengan menggandakan ukuran ibukota tersebut.
Melansir Arab News pada Senin (6/7), kerajaan telah menyiapkan rencana senilai 800 miliar dolar AS atau setara dengan Rp11.588 triliun (Rp 14.485/dolar AS) guna mencapai visi tersebut.
Rencana itu pun telah diungkapkan oleh Presiden Komisi Kerajaan untuk Kota Riyadh, Fahd Al-Rasheed menjelang pertemuan kunci U-20, bagian dari KTT G20.
\"Riyadh sudah menjadi mesin ekonomi yang sangat penting bagi kerajaan. Meski sudah sangat berhasil, rencananya sekarang, di bawah visi 2030, adalah benar-benar mengambil jalan yang lebih jauh, menggandakan populasi menjadi 15 juta orang,\" papar Al-Rasheed.
\"Kami telah meluncurkan 18 megaproyek di kota ini, bernilai lebih dari 250 miliar dolar AS, untuk meningkatkan kehidupan dan memberikan pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih tinggi sehingga dapat menciptakan lapangan kerja. Ini adalah rencana penting dan seluruh kota bekerja untuk memastikan ini terjadi,\" lanjutnya.
Al-Rasheed menjelaskan, sekitar 250 miliar dolar AS atau Rp 3.621 triliun diharapkan datang dari investasi sektor swasta, khususnya di bidang keuangan dan perbankan, pariwisata budaya dan gurun, serta acara-acara rekreasi.
“Kita juga harus memastikan pertumbuhan dikelola dengan baik, sehingga akan ada fokus pada transportasi dan logistik, termasuk metro Riyadh yang akan dibuka pada awal tahun depan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas,\" lanjutnya menjelaskan.
Menurut Al-Rasheed, pada dasarnya rencana tersebut akan menciptakan \"Zona Industri Raksasa\" yang berfokus pada teknologi canggih dan energi terbarukan.
\"Anda akan melihat 7 juta pohon ditanam di Riyadh dalam beberapa tahun mendatang, dan Taman Raja Salman akan lebih besar dari Taman Hyde di London,\" ungkapnya menggambarkan.
Riyadh juga akan mendirikan sebuah gedung opera untuk pertunjukan seni dengan 1.000 karya dari berbagai seniman di seluruh dunia.
Al-Rasheed mengatakan, meski di tengah pandemik Covid-19, pihaknya harus terus bekerja untuk menyiapkan langkah ke depan.
Dari perhitungan Universitas Johns Hopkins, Arab Saudi sudah mencatatkan 209.509 kasus Covid-19 dengan 1.916 kematian. (yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: